Jakarta, CNN Indonesia -- Perbankan bersiap mengerek suku bunga kredit setelah
Bank Indonesia (BI) menaikkan
bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen. Namun demikian, bank umum menyebutkan kenaikan bunga kredit tak serta merta berlaku serentak di semua segmen.
Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mengungkapkan akan menaikkan bunga kredit pada bulan depan, secara bertahap mulai dari segmen dan sektor kredit tertentu.
Sayang, ia belum ingin menyebut segmen dan sektor kredit yang akan dinaikkan lebih dulu. "Bulan depan bunga kredit akan mulai disesuaikan. Yang mana yang naik duluan, itu nanti diumumkan kemudian," ujar Jahja kepada CNNIndonesia.com, Jumat (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bob Tyasika Ananta, Direktur Manajemen Risiko PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengakubelum akan mengerek bunga pada bulan depan. Pasalnya, rasio dana murah (Current Account and Savings Account/CASA) masih melimpah sekitar 63-64 persen.
Sedangkan rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) sekitar 87 persen. Belum lagi, pertumbuhan kredit bank masih relatif stagnan.
Meskipun, BNI telah menaikkan bunga deposito hingga 0,25 persen pada bulan ini guna mengikuti kenaikan bunga acuan BI pada 17 Mei dan 30 Mei lalu.
Namun, bank akan melihat lagi kondisi sumber dana dan pasar ke depan. Bila memang pada akhirnya dibutuhkan kenaikan bunga kredit, maka segmen kredit konsumer akan lebih dulu dinaikkan.
"Tapi jika terjadi kenaikan, terlebih dahulu akan diterapkan pada ekspansi kredit baru, khususnya segmen konsumtif. Namun, jenis kreditnya bergantung pada perkembangan pasar," terang dia.
Suprajarto, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bilang bank pelat merah ini akan lebih dulu mengerek bunga segmen kredit menengah dan korporasi. Sayangnya, ia enggan memberi proyeksi berapa besar kenaikan bunga itu dan kapan akan mulai diterapkan.
Namun, ia memberi sinyal kenaikan tidak langsung sebesar jumlah kenaikan bunga acuan BI. Meski, dengan kenaikan hari ini, bunga acuan BI telah meningkat 100 bps atau 1 persen pada tahun ini.
"Mungkin untuk kredit menengah dan korporasi. Tapi kalau untuk kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kami sudah komitmen tidak akan menaikkan," katanya.
Seperti halnya BNI, BRI telah mengerek bunga deposito sebesar 0,25 persen pada bulan ini.
Sementara itu, Hariyono Tjahjarijadi, Direktur Utama PT Bank Mayapada International Tbk mengatakan kenaikan bunga acuan BI akan segera diikuti dengan menaikkan bunga kredit pada semua segmen dan sektor.
Namun, ia masih belum bisa merinci berapa besaran kenaikan bunga untuk masing-masing segmen dan sektor itu. "Pasti akan ada kenaikan bunga dana, sehingga bunga kredit juga akan naik karena kenaikan bunga acuan BI sudah mencapai 100 bps," tandasnya.
(bir)