Cemari Citarum, Mesin Produksi Pabrik Tekstil Ditutup

Agus Triyono | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Jul 2018 16:41 WIB
Pabrik tekstil di Daerah Aliran Sungai Citarum tertangkap buang limbah ke sungai tersebut. Mesin pabrik sedang disegel sebagai hukuman atas perilaku tersebut.
Ilustrasi pencemaran Sungai Citarum. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan menyatakan telah mengidentifikasi pabrik pembuang limbah ke Sungai Citarum. Salah satu pabrik yang dia tengarai telah membuang limbah tersebut bergerak di bidang pertekstilan.

Pabrik tersebut membuang limbahnya ke Sungai Citarum tanpa diolah melalui instalasi pengolahan air limbah terlebih dahulu.

"Kelihatannya seperti itu," katanya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iriawan mengatakan sebelas mesin pabrik pembuang limbah tersebut sudah ditutup dan disegel.


Iriawan meminta perilaku pabrik tersebut tidak ditiru oleh industri lainnya. Oleh karena itulah, dia meminta pabrik yang berlokasi di Daerah Aliran Sungai Citarum untuk mengolah limbah industri mereka sesuai dengan aturan yang berlaku.

Iriawan mengatakan kalau himbauan tersebut tidak dipatuhi, pihaknya akan tegas.

"Saya akan maksimal terhadap ini karena korban sudah banyak, korban lingkungan, korban manusia, dan lain sebagainya. Kami tidak bisa membiarkan ini. Ke depan harus kita tegakkan hukum secara maksimal agar berubah," katanya.

Pencemaran Sungai Citarum saat ini memang parah.


Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat menyebut pencemaran disebabkan oleh buangan sampah dan limbah industri ke sungai.

Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu mendapatkan laporan bahwa ada 3.000 industri yang membuang limbahnya ke Sungai Citarum.

Padahal, Sungai Citarum memiliki peran penting. Sungai Citarum menjadi sumber air minum bagi 27,5 juta penduduk di Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Sungai Citarum juga berperan mengairi 400 ribu hektare lahan pertanian. 

 
 
 
 
(antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER