Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diproyeksi berlanjut menguat pada Selasa (10/7). Namun, potensi itu hanya terlihat secara teknikal karena belum ada sentimen yang signifikan.
Analis Artha Sekuritas Juan Oktavianus Harahap mengatakan kemungkinan besar IHSG hanya akan menguat terbatas sepanjang hari ini, karena indeks saham telah meningkat tajam kemarin.
"IHSG diprediksi menguat terbatas dikarenakan berdasarkan analisis teknikal, kondisi IHSG masih dalam fase bearish," ungkap Juan dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, IHSG memiliki kesempatan untuk mengarah ke level 5.843 sebagai level resistance-nya. Bila prediksi itu tepat, maka IHSG akan menguat 0,61 persen dari penutupan kemarin di level 5.807.
"Jika gagal menguji resistance tersebut (5.843), maka IHSG akan kembali mengalami penurunan," jelas Juan.
Sepakat, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat, IHSG akan menguat hari ini, meski nilai tukar rupiah masih terkoreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Kondisi kuatnya fundamental perekonomian masih menjadi penopang dari kenaikan IHSG," ujar William.
Hari ini, William meramalkan IHSG bergerak dalam rentang support 5.619 dan resistance 5.921. Ia merekomendasikan beberapa saham perbankan, seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Pada perdagangan kemarin IHSG naik signifikan hampir dua persen atau tepatnya 1,9 persen. Salah satu penopang penguatan IHSG berasal dari beli bersih (net buy) pelaku pasar asing di pasar reguler sebesar Rp75,76 miliar.
Kondisi yang sama terjadi di bursa saham Wall Street tadi malam, di mana mayoritas indeks bergerak menguat. Bila dirinci, Dow Jones melambung 1,31 persen, S&P500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,88 persen.
(lav)