IHSG Bakal Dipengaruhi Pergerakan Bursa Saham Asia

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Jumat, 06 Jul 2018 07:20 WIB
Koreksi bursa saham Asia diperkirakan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan pekan ini, Jumat (6/7).
Koreksi bursa saham Asia diperkirakan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan pekan ini, Jumat (6/7). (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Koreksi bursa saham Asia diperkirakan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan pekan ini, Jumat (6/7).

Menurut Pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada, pelemahan bursa saham Asia terjadi jelang penetapan tarif dagang fase pertama Amerika Serikat (AS) terhadap barang China.

"Pelaku pasar juga belum terlihat kembali masuk, cenderung menahan diri dalam menyikapi sentimen yang ada," ujarnya dalam risetnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Beberapa indeks saham di Asia yang turun pada perdagangan kemarin, di antaranya Nikkei225 di Jepang sebesar 0,78 persen, Hang Seng di Hong Kong sebesar 0,21 persen, dan Kospi di Korea Selatan sebesar 0,35 persen.

Selain karena faktor regional, sentimen negatif lainnya masih dari dalam negeri berupa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Lagi-lagi, rupiah ditutup hampir menyentuh angka Rp14.400 per dolar AS pada perdagangan kemarin. Lebih detil, rupiah turun 0,22 persen ke level Rp14.394 per dolar AS.


"Masih berfluktuasinya sentimen di pasar diperkirakan akan mempengaruhi ritme pasar di kemudian hari," terang Reza.

Dengan demikian, Reza meramalkan hari ini IHSG bergerak dalam rentang support 5.618-5.723 dan resistance 5.748-5.773.

Sementara, Analis Artha Sekuritas Juan Oktavianus Harahap menilai antisipasi pelaku pasar terhadap penurunan cadangan devisa per Juni 2018 akan menjadi sentimen negatif bagi pasar saham akhir pekan ini.


Sebab, sejak Februari 2018 cadangan devisa terus menurun karena Bank Indonesia (BI) menggunakannya setiap bulan untuk menstabilkan rupiah yang terdepresiasi terhadap dolar AS.

"IHSG diprediksi melemah dikarenakan investor mengantisipasi data cadangan devisa," imbuh Juan.

BI mencatat cadangan devisa hanya sebesar US$122,9 miliar per Mei 2018. Angka itu melorot hingga US$2 miliar dibanding bulan sebelumnya yang masih US$123,9 miliar.


Makanya, kemungkinan besar pelaku pasar masih menahan aksi belinya pada hari ini. Sehingga, Juan memproyeksi IHSG hanya bergerak dalam rentang support 5.703 dan resistance 5.757.

Adapun, IHSG kemarin ditutup naik 5,69 poin atau 0,09 persen ke level 5.739 setelah bergerak di antara 5.685-5.739. Namun, pelaku pasar asing tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp108,56 miliar.

Kondisi yang sama terjadi di bursa saham Wall Street. Mayoritas indeks ditutup menguat tadi malam, seperti Dow Jones yang naik 0,75 persen, S&P500 naik 0,86 persen, dan Nasdaq Composite naik 1,12 persen. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER