Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (16/7) diperkirakan bakal kembali menguat ditopang ekspektasi surplusnya
neraca perdagangan Juni 2018 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Kemarin Bank Indonesia (BI) memproyeksi neraca perdagangan Juni suprlus US$1 miliar," ujar Kevin kepada
CNNIndonesia.com.
Hal ini, menurut dia, jelas akan menjadi sentimen positif karena neraca perdagangan sepanjang Januari hingga Mei 2018 tercatat defisit sebesar US$2,83 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dari data neraca perdagangan, sentimen positif lainnya datang dari aksi beli pelaku pasar asing. Dalam satu pekan terakhir, pelaku pasar asing tercatat beli bersih
(net buy) sebesar Rp678,38 miliar.
"Artinya kepercayaan pelaku pasar asing untuk masuk masih ada lagi," imbuh Kevin.
Namun begitu, sebagian pelaku pasar diperkirakan akan melakukan aksi ambil untung (
profit taking) merespons kenaikan IHSG beberapa hari terakhir.
"IHSG bisa di level
support 5.888 kemudian
resistance nya 5.993," terang Kevin.
Sementara, Analis Artha Sekuritas Juan Oktavianus Harahap mengatakan IHSG juga ditopang oleh laporan keuangan emiten perbankan yang akan dirilis pada pekan ini.
Di sisi lain, pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 18-19 Juli 2018.
"IHSG diprediksi menguat, level
support 5.885-5.914 dan
resistance 5.967-5.990," kata Juan dalam risetnya.
Sebagai informasi, sepanjang pekan lalu IHSG melambung 4,38 persen ke level 5.944 dari pekan sebelumnya di level 5.694. Alhasil, nilai kapitalisasi pasar meningkat 4,6 persen menjadi Rp6.695 triliun.
Bernasib sama, bursa saham Wall Street juga ditutup di zona hijau pada akhir pekan lalu. Bila dirinci, Dow Jones naik 0,38 persen, S&P500 naik 0,11 persen, dan Nasdaq Composite naik 0,03 persen.
(agi/agi)