Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia menyerap likuiditas sebesar Rp5,97 triliun dari lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan tenor 9 bulan dan 12 bulan yang dilaksanakan hari ini.
Berdasarkan pengumuman hasil lelang SBI yang dirilis bank sentral, penawaran yang masuk untuk kedua instrumen tersebut mencapai Rp14,24 triliun. Rinciannya, penawaran untuk SBI tenor 9 bulan mencapai Rp7,88 triliun dan SBI tenor 12 bulan mencapai Rp6,35 triliun.
Sementara itu nominal yang dimenangkan, yakni Rp4,18 triliun untuk SBI tenor 9 bulan dan Rp1,79 triliun untuk SBI tenor 12 bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisaran bunga yang diminta investor berkisar 5,5 persen hingga 7,25 persen untuk SBI tenor 9 bulan dan 6 persen hingga 7,5 persen untuk SBI tenor 12 bulan. Namun, BI hanya memberikan bunga 6,25 persen untuk tenor 9 bulan dan 6,35 persen untuk tenor 12 bulan.
Menanggapi lelang SBI yang dilakukan BI, Direktur Strategi dan Portofolio Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Scenaider Siahaan berharap upaya BI berhasil menarik
investasi asing. Maklum, masuknya investasi asing ke Indonesia dinilai bisa mengobati kondisi nilai tukar rupiah yang masih saja tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Nanti lihat lah bagaimana implementasinya. Semoga sesuai dengan tujuan yang dicapai, artinya bisa narik dana dari asing. Semoga tercapai," ungkap Scenaider, Senin (23/7).
Penerbitan SBI untuk tenor 9 bulan dan 12 bulan sempat dihentikan pada Agustus 2017. BI juga pernah menghentikan penerbitan SBI di bawah tenor sembilan bulan untuk lebih mengelola modal asing yang rentan keluar pada lima tahun sebelumnya.
Bank sentral Indonesia mengklaim penerbitan kembali SBI setelah berhenti sejak 2017 lalu bertujuan menarik kembali dana asing
(capital inflow). Sebab, beberapa waktu belakangan investor asing lebih sering menarik dananya dari Indonesia sehingga terjadi
capital outflow.
Kondisi itu dipicu oleh rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed mencapai empat kali sepanjang 2018. Sejauh ini, The Fed baru menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali.
(agi)