Kinerja Emiten Tambang Bakal Dorong IHSG Tetap di Zona Hijau

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jul 2018 07:44 WIB
IHSG pada perdagangan hari ini, Selasa (31/7), diramal menguat seiring ekspektasi pelaku pasar pada kinerja emiten sektor tambang yang positif di semester I.
IHSG pada perdagangan hari ini, Selasa (31/7), diramal menguat seiring ekspektasi pelaku pasar pada kinerja emiten sektor tambang yang positif di semester I. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan semakin di atas angin seiring ekspektasi pelaku pasar terhadap peningkatan laporan keuangan emiten sektor tambang periode semester I 2018.

Maklum, harga komoditas tambang khususnya batu bara memang tengah moncer dan stabil di atas level US$100 per metrik ton sejak awal 2018.

"Investor masih mengantisipasi kinerja emiten terutama sektor pertambangan yang diperkirakan di atas ekspektasi," papar Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan melalui risetnya, dikutip Selasa (31/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai contoh, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan kenaikan laba bersih hingga 49 persen sepanjang pertengahan tahun ini menjadi Rp2,58 triliun, dibanding semester I 2017 sebesar Rp1,72 triliun.


Sementara, indeks sektor tambang juga menanjak pada perdagangan kemarin dan menopang penguatan IHSG sampai menyentuh level 6.000. Hal ini antara lain didukung rencana pemerintah yang berniat membatalkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) bagi produsen batu bara.

"IHSG berpotensi menguat. (Pergerakan hari ini) support 5.983-6.005 dan resistance 6.038-6.049," terang Dennies.

Sependapat, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG akan kembali menguat didorong oleh prediksi tingkat inflasi Juli 2018 yang masih terkendali.

"Jelang pergantian bulan yang akan disertai dengan penantian rilis data perekonomian awal bulan membuat IHSG stabil," kata William melalui risetnya.

Dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) memproyeksi inflasi Juli 2018 sebesar 0,25 persen disumbang oleh kenaikan harga telur ayam, daging ayam ras, dan cabai rawit.


Selain itu, William juga optimis mayoritas kinerja keuangan emiten pada paruh pertama tahun ini membaik dari periode sebelumnya. Walhasil, pelaku pasar tertarik kembali masuk ke pasar saham.

"Hari ini IHSG berpotensi menguat, rentang pergerakan hari ini 5.821-6.117," jelas William.

Pada perdagangan kemarin IHSG hanya naik tipis 0,64 persen atau 38,8 poin. Meski begitu, IHSG tembus hingga ke level 6.027 berkat penguatan indeks sektor pertambangan sebesar 2,72 persen.

Kondisi itu nyatanya berbanding terbalik dengan indeks di bursa saham Wall Street yang merah semalam. Tercatat, Dow Jones turun 0,57 persen, S&P500 turun 0,58 persen, dan Nasdaq Composite turun 1,39 persen. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER