Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diproyeksi kembali melemah pada hari ini, Rabu (1/8), karena pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
"Data suku bunga acuan The Fed yang akan rilis 1 Agustus diperkirakan naik," kata Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya.
Sepanjang tahun ini, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali dengan total 50 basis poin menjadi 1,75-2 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan suku bunga acuan The Fed tentu akan mempengaruhi sikap
Bank Indonesia dalam memutuskan kebijakan suku bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan ini.
"IHSG diprediksi melemah, support 5.850-5.893 resistance 5.996-6.056," jelas Dennies.
Sementara, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai pasar saham bisa bangkit (
rebound) hari ini ditopang oleh rilis data inflasi Juli 2018 yang diprediksi terkendali.
"Rilis data perekonomian awal bulan bisa menopang pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya.
Dengan pertimbangan itu, ia optimis IHSG dapat kembali ke area 6.000 atau tepatnya 6.117 sebagai level
resistance dan
support di level 5.821.
Sebagai informasi, IHSG kemarin tumbang ke level 5.936 usai sempat kembali ke level sekitar 6.000 pada perdagangan sebelumnya. Hal ini lantaran pelemahan dari indeks pertambangan dan infrastruktur.
Berbanding terbalik, bursa saham Wall Street justru menguat tadi malam. Dow Jones naik 0,43 persen, S&P500 naik 0,49 persen, dan Nasdaq Composite naik 0,55 persen.
(agi)