Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengumumkan konsumsi listrik pada paruh pertama 2018 sebesar 112,46 TeraWatthour (TWh) atau tumbuh 4,7 persen secara tahunan.
Jumlah hari libur lebaran tahun ini yang lebih banyak dibandingkan tahun lalu membuat konsumsi listrik dari sektor industri dan bisnis berkurang.
"Pertumbuhan listrik kami 4,7 persen karena Juni liburnya panjang banget," ujar Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman di Jakarta, Jumat (3/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara bulanan, konsumsi listrik selama Juni tercatat 17,52 TWh atau hanya tumbuh 2,48 persen, melambat dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang mencapai 7,09 persen.
Namun, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tumbuh 1,37 persen, capaian tahun ini membaik seiring menggeliatnya perekonomian.
Syofvi menyebutkan konsumsi listrik industri mengambil porsi 30 persen dari target konsumsi listrik yang mencapai 221,07 TWh sepanjang tahun ini. Akibatnya, ketika kegiatan operasional industri berhenti, hal itu pengaruhnya terhadap konsumsi listrik secara keseluruhan cukup signifikan.
Di sisi lain, Kepala Divisi Niaga PLN Yudi Setyo Wicaksono merinci, sepanjang Januari-Juni 2018, konsumsi listrik terbesar masih berasal dari sektor rumah tangga dengan porsi mencapai 42,25 persen atau mencapai 47,5 TWh. Pertumbuhan konsumsi sektor rumah tangga tercatat 3 persen secara tahunan.
"Konsumsi rumah tangga utamanya dipengaruhi oleh libur panjang. Kemudian, rumah tangga kan banyak yang menggunakan lampu-lampu hemat energi," jelasnya.
Selanjutnya, konsumsi sektor industri tercatat 36,32 TWh atau tumbuh 5,75 persen. Sedangkan , sektor bisnis menyumbang 20,34 TWh, menanjak 5,81 persen. Terakhir, konsumsi sektor lain-lain tumbuh 7,49 persen menjadi 8,29 TWh.
Melihat capaian konsumsi listrik hingga semester I 2018, Yudi masih optimistis target konsumsi listrik tahun ini akan tercapai.
"Yang akan bisa konsumsi (listrik) besar adalah industri. Jadi kami konsentrasi ke industri," ujarnya.
Di saat bersamaan, perseroan juga akan terus melayani kebutuhan listrik masyarakat rumah tangga.
(lav)