Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham gabungan
(IHSG) diperkirakan akan berbalik menguat pada awal pekan ini. Rilis
pertumbuhan ekonomi kuartal II yang baik diperkirakan akan menopang pergerakan IHSG.
Kepala Riset Narada Aset Manajemen Kiswoyo Adi Joe bahkan optimis karena sentimen tersebut, sepanjang pekan ini IHSG akan bergerak di atas level 6.000.
"Karena pertumbuhan ekonomi kuartal II terbantu kenaikan konsumsi lebaran, kemungkinan akan lebih tinggi," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (6/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kiswoyo mengatakan selain mendapatkan topangan dari rilis data pertumbuhan ekonomi yang positif, kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed yang tetap mempertahankan suku bunga acuan mereka di level 1,75-2 persen juga memberikan angin segar terhadap IHSG.
Keputusan tersebut paling tidak mengurangi tekanan terhadap indeks.
Pengamat Pasar Modal Reza Priyambada mengatakan bahwa walaupun berpotensi naik, IHSG rentan mengalami koreksi. Pelemahan nilai tukar rupiah yang akhir lalu tembus Rp14.500 per dolar ASdiperkirakan akan membebani pergerakan IHSG.
Apalagi, bersamaan dengan pelemahan rupiah tersebut pelaku pasar asing masih saja mencatatkan aksi jual bersih
(net sell). Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah
net sell pada Jumat (3/8) kemarin mencapai Rp176,23 miliar.
Dengan kondisi tersebut,
net sell sejak awal tahun sampai akhir pekan kemarin sudah mencapai Rp48,02 triliun.
"Jadi tetap waspada terhadap sentimen yang dapat membuat IHSG kembali melemah," katanya.
Dengan kondisi tersebut Reza memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak di kisaran
support 5.976-5.989 dan
resistance 6.015-6.024.
(agt)