Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan mencairkan
utang US$1 miliar atau Rp14,5 triliun dari
Bank Pembangunan Asia (ADB) pada Agustus ini.
Direktur Strategi dan Portfolio Utang Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Scenaider Siahaan mengatakan bahwa utang tersebut rencananya digunakan untuk melaksanakan program prioritas pemerintah, seperti pendidikan, kesehatan dan juga reformasi birokrasi.
Saat ini, utang siap ditarik. Proses pencairan tinggal menunggu verifikasi dari pemberi pinjaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Verifikasi dari
lender (pemberi pinjaman) paling satu atau dua pekan ke depan, kalau selesai langsung cair," katanya di Jakarta, Selasa (21/8).
Upaya pemerintah dalam membiayai pembangunan dengan utang mendapatkan kritik. Salah satu kritik datang langsung dari Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) salah satu partai pendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo SUbianto-Sandiaga Uno dalam Sidang Tahunan MPR pekan lalu mengatakan bahwa utang Indonesia sudah mengkhawatirkan.
Untuk mencicil utang saja, pemerintah harus mengeluarkan dana sampai dengan Rp400 triliun, setara tujuh kali Dana Desa dan enam kali anggaran kesehatan.
Walaupun mendapatkan kritik pemerintah belum mau berhenti berhutang. Scenaider mengatakan bahwa setelah utang dari ADB cair, pemerintah masih akan melakukan penjajakan utang lagi.
Saat ini, mereka tengah melakukan negoisasi dengan pemberi pinjaman. "Tapi kami belum mau bilang karena masih dalam tahap negoisasi," katanya.
(agt/bir)