42 Proyek Akan Didanai Utang US$6,5 Miliar

Agus Triyono | CNN Indonesia
Kamis, 05 Jul 2018 08:00 WIB
Pemerintah akan membiayai 42 proyek dan program dengan utang luar negeri US$6,5 miliar. Rencana utang tertuang dalam daftar rencana pinjaman luar negeri 2018.
Ilustrasi utang. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan membiayai pembangunan 42 proyek dengan utang luar negeri. Dalam daftar rencana prioritas pinjaman luar negeri (DRPLN) 2018 yang baru saja diterbitkan oleh Bappenas, total utang yang akan ditarik untuk pembangunan 42 proyek tersebut mencapai US$6,5 miliar.

Utang tersebut bersumber dari sepuluh sumber. Sumber tersebut, antara lain Bank Dunia sebesar US$ 1,299 miliar, Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar US$300 juta, Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) sebesar US$250 juta, dan Bank Pembangunan Islam (IDB) sebesar US$113,3 miliar.

Selain itu, utang juga akan ditarik dari JICA sebesar US$2,5 miliar, RRT sebesar US$925 juta, Austria sebesar US$256,6 juta, Korea sebesar US$377,6 juta dan Prancis sebesar US$319 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan proyek yang akan dibiayai dengan utang tersebut antara lain; terowongan di Tol Payakumbuh-Pangkalan, pembangunan Waduk Pelosika, dan MRT Fase II.


Selain itu, pinjaman juga akan digunakan untuk membiayai pembangunan peralatan medis Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto dan Percepatan Program Reformasi Agraria.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa daftar tersebut dibuat sebagai pedoman dari rencana pembangunan 2019.

"Proyek yang masuk dalam daftar tersebut juga siap dilaksanakan," katanya seperti dikutip CNNIndonesia.com dari buku daftar rencana pinjaman tersebut, Rabu (4/7).

Bambang juga mengatakan bahwa rencana pinjaman proyek yang dimasukkan dalam daftar tersebut merupakan bagian dari proyek yang masuk dalam daftar rencana pinjaman luar negeri jangka menengah (blue book) periode 2015-2019.



(bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER