Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah dibuka di posisi Rp14.630 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah tipis 4 poin atau 0,02 persen pada perdagangan pasar spot hari ini, Rabu (29/8).
Sejalan dengan pelemahan rupiah, mayoritas mata uang Asia juga melesu di hadapan dolar AS. Ringgit Malaysia minus 0,15 persen baht Thailand minus 0,14 persen, peso Filipina minus 0,12 persen, yen Jepang minus 0,05 persen, dan dolar Singapura minus 0,04 persen.
Namun, dolar Hong Kong dan won Korea Selatan tetap di zona hijau, dengan penguatan masing-masing 0,01 persen dan 0,05 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, mata uang negara maju lebih bervariasi. Poundsterling Inggris melemah 0,08 persen, franc Swiss minus 0,08 persen dan euro Eropa minus 0,07 persen. Sedangkan, dolar Kanada menguat 0,03 persen, dolar Australia 0,04 persen, dan rubel Rusia 0,04 persen.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi melihat pergerakan rupiah hari ini akan dipengaruhi oleh hasil rilis indeks keyakinan konsumen di Negeri Paman Sam yang positif, sehingga rupiah berbalik arah ke zona merah.
"Sebenarnya, kalau data keyakinan konsumen AS dirlis lebih buruk, bisa menjadi sentimen pelemahan dolar AS," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (29/8).
Namun, mengutip AFP, indeks keyakinan konsumen AS justru meningkat 5,5 poin menjadi 133,4. Angka ini jauh di atas ekspektasi analis pasar dan menjadi rekor keyakinan tertinggi sejak 18 tahun terakhir. Keyakinan konsumen AS meningkat karena terpengaruh positifnya pertumbuhan lapangan pekerjaan dan ekonomi belakangan ini.
Dini memproyeksi rupiah hari ini bergerak di rentang Rp14.580-14.660 per dolar AS. "Rentangnya melebar karena ada rilis data penting dari AS, sehingga volatilias akan meningkat," katanya.
(lav/bir)