JPMorgan: Utang Jatuh Tempo Turki Hingga 2019 Capai US$179 M

agt | CNN Indonesia
Kamis, 30 Agu 2018 09:20 WIB
JPMorgan memperkirakan utang jatuh tempo Turki sampai 2019 mencapai US$179 miliar dan akan meningkatkan risiko krisis ekonomi negara tersebut.
Ilustrasi. (REUTERS/Murad Sezer).
Jakarta, CNN Indonesia -- JPMorgan memperkirakan utang luar negeri jatuh tempo Turki tahun ini hingga Juli 2019 mendatang mencapai US$179 miliar. 

Dari jumlah total utang  tersebut, US$146 miliar di antaranya dihimpun oleh sektor swasta, terutama perbankan. 

JPMorgan memperkirakan utang jatuh tempo tersebut akan meningkatkan keparahan krisis ekonomi yang melanda negeri tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, utang US$32 miliar akan jatuh tempo pada sisa 2018 ini.


"Utang jatuh tempo tersebut akan meningkatkan kebutuhan pembiayaan  untuk 12 bulan ke depan, itu semua akan membuat akses ke pasar menjadi bermasalah," kata JPMorgan dalam pernyataan yang dikutip dari Reuters, Rabu (29/8).

Maklum saja, di saat bersamaan dengan waktu jatuh tempo pembayaran utang tersebut, Turki sedang mengalami masalah ekonomi.

Nilai tukar lira, mata uang mereka yang dalam beberapa waktu belakangan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa perusahaan tersebut akan menghadapi kesulitan membayar utang.

Kondisi tersebut dikhawatirkan juga akan membebani pergerakan saham bank-bank Eropa.

Ekonomi Turki saat ini sedang mengalami masalah. Mata uang mereka lira sudah terperosok 40 persen sepanjang tahun ini.


Pelemahan nilai tukar tersebut telah memicu kenaikan harga BBM, makanan serta meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya krisis ekonomi lebih parah di negara tersebut.

Di tengah kondisi tersebut, lembaga pemeringkat Moody's Selasa (28/8) kemarin membunyikan alarm terhadap bank Turki dengan menurunkan peringkat 20 lembaga keuangan mereka.

Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak tidak yakin ekonomi dan sistem keuangan Turki mengalami masalah.

Menurutnya sistem keuangan Turki sampai saat ini cukup kuat untuk menghadapi gejolak ekonomi. 

(reuters)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER