Penguatan Rupiah akan Tertahan Faktor Global

agt | CNN Indonesia
Jumat, 07 Sep 2018 09:32 WIB
Penguatan nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan ini diperkirakan akan terganjal oleh bayang-bayang kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi global.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah dibuka penguat tipis. Pada sesi perdagangan Jumat (7/9) pagi, rupiah di perdagangkan di level Rp14.80 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kondisi tersebut menguat jika dibandingkan sesi penutupan perdagangan Kamis (6/9) kemarin yang berada di level Rp14.893 per dolar. Selain rupiah, penguatan juga dialami sejumlah mata uang di kawasan Asia.

Untuk yen Jepang, Jumat pagi menguat 0,18 persen, dolar Singapura menguat 0,01 persen, won Korea menguat 0,19 persen dan baht Thailand menguat 0,02 persen. Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah terjadi akibat intervensi besar-besaran yang dilakukan Bank Indonesia (BI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berdasarkan data bank sentral, sepekan kemarin mereka menyerap Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp11,9 triliun yang dilepas investor asing di pasar sekunder dalam sepekan terakhir agar pelemahan rupiah terbendung. 

Secara total, mereka sudah menggelontorkan Rp87,88 triliun untuk menjaga kestabilan rupiah dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN).

"Selain itu, sejumlah kebijakan seperti pembatasan impor dan ancaman ke spekulan juga memberikan angin segar pada rupiah," katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (7/9).

Meskipun demikian, Ibrahim memperkirakan penguatan tak akan lama. Bayang-bayang ketakutan pasar atas kondisi ekonomi global akan membatasi penguatan rupiah. Ia memperkirakan rupiah akan melemah tipis di kisaran Rp14.820-Rp14.895 per dolar AS.


(agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER