Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Arcandra Tahar menyebut terdapat cadangan
minyak bumi sebanyak 3,6 juta barel yang belum bisa diolah dan tidak termanfaatkan
(dead stock).
Cadangan tersebut terdapat di tanki-tanki fasilitas produksi minyak dan gas (migas) milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Akhir pekan lalu, Arcandra telah memantau cadangan minyak tak termanfaatkan tersebut di Gresik. Setelah meninjau, ia ingin cadangan tersebut bisa segera dimanfaatkan untuk dijual dan menambah penerimaan negara di sektor migas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah ingin stok yang selama ini tidak bisa dipompa, diam di tanki, dibersihkan dan bisa dijual sehingga yang namanya
dead stock dan selama ini diam menjadi bermanfaat," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Minggu (9/9).
Arcandra mengatakan selain tak memberi manfaat, keberadaan
dead stock juga berpotensi membebani keuangan negara. Pasalnya, selama ini untuk wilayah kerja migas dengan kontrak bagi hasil skema biaya pemulihan
(cost recovery),
dead stock dibebankan pada biaya yang harus dibayarkan oleh negara.
Menurutnya, kalau masalah tersebut tetap dibiarkan pendapatan negara bukan pajak yang diterima dari sektor migas bisa berkurang karena terlalu terbebani oleh
cost recovery. Arcandra yakin dari sisi teknologi, para pemegang KKKS mampu mengurangi jumlah
dead stock dengan mengubah minyak mereka menjadi produk yang bermanfaat dan bisa dijual.
"Teknologinya ada, dari beberapa opsi, nanti kami evaluasi mana yang layak dan secara keekonomian masuk," katanya.
(agt)