Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diperkirakan bertahan di zona hijau pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (13/9). Penguatan seiring kembalinya kepercayaan pelaku pasar.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan pergerakan nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang mulai stabil menjadi pendorong kembalinya kepercayaan pelaku pasar.
"Selain itu penurunan
yield surat utang Indonesia bertenor 10 tahun juga bisa mendorong penguatan IHSG," ungkap Dennies dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, kondisi eksternal sendiri dirasa cukup sudah cukup kondusif sehingga membuat pelaku pasar nyaman untuk berinvestasi di pasar saham.
Menurut Dennies, hal ini tak lepas dari keputusan pemerintah China yang mengiyakan undangan dari pemerintah AS untuk berdiskusi mengenai perdagangan antara kedua negara tersebut.
Dengan berbagai sentimen tersebut, Dennies memproyeksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.821-5.839 dan resistance 5.870-5.883.
Sementara, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai pelaku pasar sedang menanti data neraca perdagangan yang akan dirilis pada pekan depan.
"Data neraca perdagangan yang disinyalir akan cukup bagus tentunya dapat memberikan sentimen pendorong bagi kenaikan IHSG," papar William melalui risetnya.
Hari ini, ia meramalkan IHSG berada dalam rentang
support 5.671 dan
resistance 5.889. William menyarankan pelaku pasar untuk mencermati saham berbasis infrastruktur, seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan kemarin menguat 1,03 persen atau 60,12 poin ke level 5.858. Meskipun begitu, pelaku pasar asing rupanya masih mencatatkan jual bersih (net).
(agi)