Benahi Transaksi Berjalan, Pemerintah Tak Batasi Impor Pangan

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 19 Sep 2018 21:38 WIB
Pemerintah tetap buka keran impor pangan walaupun sedang membenahi neraca transaksi berjalan dan Kementerian Pertanian menyatakan pasokan beras sudah lebih.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyatakan tidak akan membatasi impor komoditas pangan, seperti; beras, gula, dan lainnya, walaupun saat ini mereka tengah berupaya memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Adriyanto mengatakan kebijakan tersebut dilakukan karena pangan memiliki peran penting dan dibutuhkan masyarakat. 

"Kalau untuk pangan, kami tetap berdasarkan kebutuhan dalam negeri. Kalau memang masih perlu impor, ya mau tidak mau impor, tidak bisa dihindari," ujar Adriyanto di Gedung DPR/MPR, Rabu (19/9).
Walaupun memberikan ruang, Adriyanto mengatakan impor pangan tetap dilakukan dengan kontrol. Pemerintah akan melakukan kontrol dengan melihat tingkat kebutuhan dalam negeri dan pasokan yang tersedia.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Gerindra Bambang Haryo meminta pemerintah tetap mengurangi impor pangan karena sedikit banyak berperan pada defisit transaksi berjalan. Apalagi, menurutnya, komoditas pangan itu seharusnya bisa diproduksi di dalam negeri.

"Padahal menteri pertanian bilang komoditas beras itu kelebihan pasokan. Tapi kenapa masih impor? Mungkin ini penyebab neraca perdagangan Indonesia defisit. Jadi impor beras, garam, gula itu tolonglah dikurangi yang tidak perlu," ucapnya beberapa waktu lalu.

Masalah impor pangan mengemuka  setelah Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso menentang kebijakan tersebut. Tentangan ia lakukan terhadap kebijakan impor beras.
(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER