Buwas Bantah Enggar Soal Teken Izin Perpanjangan Impor Beras

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 19 Sep 2018 11:22 WIB
Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso membantah bahwa dirinya meminta izin perpanjangan impor beras.
Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso membantah bahwa dirinya meminta izin perpanjangan impor beras. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso membantah bahwa dirinya meminta izin perpanjangan impor beras seperti yang diungkapkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

"Jangan dibolak-balik saya minta izin impor baru. Saya tidak pernah minta izin impor baru. Perpanjangan baru itu surat kadaluarsa," ungkap Budi dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Perum Bulog, Rabu (19/9).

Hasil pemeriksaan Bulog menunjukkan tren harga beras di pasar masih stabil. Di beberapa wilayah ditemukan harga beras masih berada di level Rp9.000, bahkan ada yang Rp8.200 untuk kualitas tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulog melakukan operasi pasar sebanyak 4 ribu ton, namun yang terserap hanya 1.000 ton. 


"Kami sedang evaluasi mengapa operasi pasar tidak terserap secara masif," tuturnya.

Berdasarkan evaluasi pasar sementara, pasokan beras memang masih banyak, sementara kebutuhan masyarakat masih sedikit.

"Buktinya yang beli sedikit, atau kami suplai juga belum mau masih banyak. Maka itu yang menyebabkan operasi pasar Bulog belum masif," katanya.

Sebelumnya, Enggartiasto mengatakan saat Bulog yang sudah berganti kepemimpinan ke tangan Budi Waseso justru dua kali meminta izin perpanjangan impor beras. Surat perpanjangan diajukan pada 13 Juli 2018 dan 23 Agustus 2019.


"Pak Buwas sendiri menandatangani permohonan perpanjangan izin impor (tambahan impor beras satu juta ton)," ungkap Enggar.

Enggartiasto menegaskan kesepakatan tambahan impor satu juta ton diputuskan dalam rapat koordinasi di kantor Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution karena memperkirakan bakal terjadi kemarau panjang yang mengganggu produksi nasional.

Rapat pada 12 April lalu, juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Direktur Utama Bulog yang saat itu dijabat Djarot Kusumayakti.


"Itu (impor tambahan) sebenarnya rencananya Juli masuk. Tapi karena prosesnya panjang, Dirut Bulog meminta perpanjangan izin impor. Kami perpanjang. Lalu mereka minta perpanjangan kedua," ujar Enggar saat berkunjung ke kantor Transmedia, Rabu (13/9).

Menurut Enggar, stok bulog saat ini memang mencapai sekitar 2,4 juta ton. Namun, sekitar 811 ribu merupakan pasokan dalam negeri, sedangkan sisanya berasal dari impor sebelumnya.

"Kalau tidak impor sebelumnya, stok beras Bulog sebenarnya di bawah 1 juta ton," tegas Enggar (aud/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER