Bank Sentral China Bakal Pangkas Rasio Cadangan Wajib

Antara | CNN Indonesia
Senin, 08 Okt 2018 09:06 WIB
Bank sentral China (PBOC) mengeluarkan kebijakan berupa pemotongan rasio cadangan wajib sebesar 1 persen untuk penyimpanan renminbi mulai 15 Oktober 2018.
Ilustrasi. (REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank sentral China (PBOC) mengeluarkan kebijakan berupa pemotongan rasio cadangan wajib sebesar 1 persen untuk penyimpanan renminbi mulai 15 Oktober 2018.

Seperti dikutip Antara, hasil pemotongan tersebut akan digunakan untuk membayar fasilitas kredit jangka menengah sebesar 450 miliar Renminbi. Likuiditas juga akan disuntikkan ke pasar senilai 750 miliar Renminbi.

Sumber PBOC menyatakan kebijakan terbaru itu bertujuan untuk mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perusahaan swasta, dan industri kreatif sebagai upaya meningkatkan ketahanan perekonomian China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Laporan sejumlah media resmi China yang dirangkum Antara menyebutkan, kebijakan itu juga untuk mengoptimalkan struktur likuiditas perbankan dan pasar uang, sekaligus memangkas struktur pembiayaan.

PBOC juga berpegangan pada prinsip-prinsip kehati-hatian dan tetap melaksanakan kebijakan moneter netral. Pemangkasan rasio cadangan wajib perbankan itu berguna untuk memperkecil kesenjangan likuiditas perbankan dalam menghadapi tekanan terhadap renminbi.

"Kami akan terus mengeluarkan kebijakan yang diperlukan agar pasar uang tetap stabil," demikian pernyataan pihak PBOC.


Kebijakan pemotongan tersebut berlaku pada penyimpanan renminbi di berbagai jenis perbankan komersial. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER