Nusa Dua, CNN Indonesia -- Pihak Istana mengakui jika Presiden Joko Widodo (
Jokowi) langsung menghubungi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Iganasius Jonan dan memerintahkannya untuk menunda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (
BBM) jenis Premium. Staf Khusus Presiden Johan Budi S mengatakan perintah diberikan JokowiusaiJonan mengumumkankenaikanBBM jenis Premium pada Rabu (10/10) petang lalu.
Johan mengatakan informasi mengenai perintah penundaan tersebut ia dapat langsung dari Jokowi. Namun, ia tak tahu pasti apakah Jokowi kaget mendengar informasi kenaikan BBM jenis Premium yang diumumkan Jonan beberapa waktu lalu.
"Saya tidak tahu kaget atau nggak, lagipula di bandara sudah malam jadi tidak kelihatan, yang pasti Pak Jokowi yang telepon Pak Jonan," ujar Johan di Bali, Jumat (12/10).
Selain itu, Johan juga tak mengetahui siapa yang memerintahkan kenaikan BBM kepada Jonan. Ia mengaku belum mendengar cerita langsung dari Jonan.
"Saya tidak dapat penjelasan apakah sebelumnya ada perintah itu (menaikkan harga BBM jenis Premium)," jelas Johan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang pasti menurut Johan, perintah tersebut diberikan Jokowi tidak asal. Perintah dikeluarkan setelah Jokowi mendapatkan informasi dari PT Pertamina (Persero) dan data harga BBM.
Setelah mendapatkan informasi dan data, Jokowi menyimpulkan kenaikan harga BBM belum diperlukan.
Rabu lalu, Jonan mengumumkan pemerintah akan menaikkan harga BBM jenis Premium. Untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali, harga BBM akan dinaikkan dari Rp6.550 menjadi Rp7 ribu per liter.
Sementara itu, untuk wilayah di luar Jawa, Madura, dan Bali harga premium dinaikkan dari Rp6.400 menjadi Rp6.900 per liter. Kenaikan tersebut rencanannya mulai berlaku Rabu sore atau setelah PT Pertamina (Persero) siap.
Tapi, kenaikan tersebut tiba-tiba ditunda.
(aud/agt)