
Inalum Pastikan Batal Pinjam Bank Asing untuk Caplok Freeport
CNN Indonesia | Selasa, 27/11/2018 14:01 WIB

Surabaya, CNN Indonesia -- PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Persero dipastikan batal melakukan pinjaman ke sejumlah bank asing dalam proses akuisisi PT Freeport Indonesia. Hal itu menyusul diterbitkannya surat utang global US$4 miliar atau sekitar Rp58,4 triliun.
Direktur Keuangan Holding PT Inalum Orias Petrus Moedak mengatakan pihaknya kini sudah mengantongi dana yang berasal dari surat utang tersebut. Sementara itu, proses pemenuhan syarat untuk membeli saham mayoritas belum rampung.
"Nggak jadi kami, jadi pinjaman itu kan sebagai standby dan itu sudah kami lakukan, kemudian saat penerbitan bond (surat utang) itu kami nggak menarik pinjaman (bank asing) lagi, karena uang dari bond itu juga udah masuk US$4 miliar," kata Orias saat ditemui di Shangri-La Hotel Surabaya, Senin, (26/11).
Orias mengatakan uang sebesar US$4 miliar itu berasal dari global bond. Artinya bersumber pada investor global yang tersebar di beberapa negara di seluruh dunia.
"Global bond itu adalah pinjaman dari pasar modal, jadi tidak langsung dari perbankan," kata Orias.
Orias mengaku pihaknya kini masih mengejar dokumen pelaporan persaingan usaha (anti-trust filing) dari China. Sementara itu, dokumen dari Filipina dijadwalkan hari ini sudah bisa diketahui hasilnya.
Anti-trust filing ini merupakan salah satu syarat dalam proses divestasi 51,23 persen saham milik PT Freeport Indonesia yang harus dipenuhi oleh Inalum.
"Soal anti-trust filing, kami sudah dapat dari beberapa dan masih tunggu yang dari China saja, untuk Filipina hari ini akan ada hasilnya, tapi saya belum update, saya kira dapatlah, ini proses administrasi yang kami lalui," katanya.
Orias menargetkan mayoritas saham Freeport Indonesia sudah bisa terealisasi pengambilalihan pihaknya pada akhir tahun 2019 ini. "Kita mau sebelum akhir tahun ini, Desember ya," pungkasnya.
(frd/lav)
Direktur Keuangan Holding PT Inalum Orias Petrus Moedak mengatakan pihaknya kini sudah mengantongi dana yang berasal dari surat utang tersebut. Sementara itu, proses pemenuhan syarat untuk membeli saham mayoritas belum rampung.
"Nggak jadi kami, jadi pinjaman itu kan sebagai standby dan itu sudah kami lakukan, kemudian saat penerbitan bond (surat utang) itu kami nggak menarik pinjaman (bank asing) lagi, karena uang dari bond itu juga udah masuk US$4 miliar," kata Orias saat ditemui di Shangri-La Hotel Surabaya, Senin, (26/11).
Orias mengatakan uang sebesar US$4 miliar itu berasal dari global bond. Artinya bersumber pada investor global yang tersebar di beberapa negara di seluruh dunia.
"Global bond itu adalah pinjaman dari pasar modal, jadi tidak langsung dari perbankan," kata Orias.
Orias mengaku pihaknya kini masih mengejar dokumen pelaporan persaingan usaha (anti-trust filing) dari China. Sementara itu, dokumen dari Filipina dijadwalkan hari ini sudah bisa diketahui hasilnya.
Anti-trust filing ini merupakan salah satu syarat dalam proses divestasi 51,23 persen saham milik PT Freeport Indonesia yang harus dipenuhi oleh Inalum.
"Soal anti-trust filing, kami sudah dapat dari beberapa dan masih tunggu yang dari China saja, untuk Filipina hari ini akan ada hasilnya, tapi saya belum update, saya kira dapatlah, ini proses administrasi yang kami lalui," katanya.
Orias menargetkan mayoritas saham Freeport Indonesia sudah bisa terealisasi pengambilalihan pihaknya pada akhir tahun 2019 ini. "Kita mau sebelum akhir tahun ini, Desember ya," pungkasnya.
ARTIKEL TERKAIT

Inalum Masih Kejar Izin Persaingan Usaha Freeport dari China
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Freeport Dkk Ubah Status, PNBP Mineral Berpotensi Naik Rp6 T
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Pebisnis Batu Bara Bisa Minta Penambahan Kontrak Lebih Cepat
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Jokowi Blak-blakan Ditekan Sana-sini soal Saham Freeport
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Lagi, ESDM Perpanjang IUPK Sementara Freeport
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Disnaker Mimika Minta Freeport 'Tarik' Para Pekerja
Ekonomi 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Usai Kawal Pemilu, 100 Brimob Riau Dikirim Amankan Freeport
Nasional • 18 July 2019 08:55
Tembakan Terdengar di Area Freeport, TNI Sisir Area
Nasional • 02 July 2019 13:56
Eks Karyawan Freeport Tagih Janji Jokowi di Aksi May Day
Nasional • 01 May 2019 19:32
Said Didu Sebut Negosiasi Freeport Jadi Target Politik Jokowi
Nasional • 22 February 2019 19:51
TERPOPULER

Rumus Berhitung Tagihan Listrik Agar Tak Kaget Seperti Nikita
Ekonomi • 1 jam yang lalu
Patrice Motsepe, Orang Kaya Pertama dari Afrika Selatan
Ekonomi 2 jam yang lalu
BPH Migas Gandeng Sumsel Awasi BBM Subsidi
Ekonomi 2 jam yang lalu