Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk memimpin penyaluran
kredit sindikasi sebesar Rp13,7 triliun untuk pembangunan enam ruas
tol dalam kota Jakarta Tahap I, yakni ruas Semanan - Sunter dan Sunter - Pulogebang dengan total panjang jalan 30 kilometer.
Pembangunan ruas tol dalam kota tersebut dimaksudkan untuk mengurai kemacetan, sekaligus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur.
Bank Mandiri, selaku
joint mandated lead arranger coordinator, menggandeng total 29 bank, terdiri dari 24 bank umum dan lima bank syariah, termasuk anak usahanya PT Bank Syariah Mandiri (BSM).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senior EVP Large Corporate Bank Mandiri Dikdik Yustandi mengatakan penyaluran kredit investasi diberikan kepada PT Jakarta Tollroad Development (JTD) Jaya Pratama, milik Pembangunan Jaya Group. Kredit ini merupakan sindikasi terbesar yang pernah diberikan untuk pembangunan jalan tol.
"Bank Mandiri bersama anak usaha, BSM, menjadi group kontributor terbesar dengan total pembiayaan Rp3 triliun dengan masing-masing limit Bank Mandiri Rp2 triliun dan BSM Rp1 triliun," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima
CNNIndonesia.com, Selasa (27/11).
Menurut Dikdik, keikutsertaan Bank Mandiri dalam sindikasi sebagai bentuk konsistensi perusahaan dalam mendukung program-program strategis pemerintah, khususnya percepatan penyediaan infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan laut.
"Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian," jelasnya.
Portofolio kredit perusahaan untuk jalan tol pada akhir kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp12,3 triliun atau naik 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari total komitmen kredit jalan tol tersebut, ia menyebut sebesar Rp 10,1 triliun atau 82 persen di antaranya disalurkan melalui skema sindikasi.
Besarnya portofolio dalam kredit sindikasi merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan untuk turut serta bersinergi bersama bank dan lembaga Keuangan lainnya untuk bekerja sama. Terutama, dalam membiayai proyek-proyek infrastruktur yang membutuhkan pembiayaan yang besar.
"Selain dapat meningkatkan nilai riil pinjaman yang diterima kontraktor, skema indikasi juga menjadi solusi terbaik bagi kreditur, seperti Bank Mandiri dalam mengelola risiko," tandas Dikdik.
(bir)