Mandiri Luncurkan Pembayaran Berbasis QR Code Januari 2019

CNN Indonesia
Kamis, 15 Nov 2018 06:19 WIB
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan merilis sistem pembayaran berbasis Quick Response code (QR code), Mandiri Pay pada Januari 2019 mendatang.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan merilis sistem pembayaran berbasis Quick Response code (QR code), Mandiri Pay pada Januari 2019 mendatang. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan merilis sistem pembayaran berbasis Quick Response code (QR code), Mandiri Pay pada Januari 2019 mendatang. Sistem ini, bakal terintegrasi dengan dompet elektronik (e-wallet), kartu debit, dan kartu kredit nasabah.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dalam jangka pendek, sistem pembayaran dengan QR code ini baru menjangkau pembayaran skala kecil atau small ticket items purchase, seperti; pembayaran transportasi dan produk ritel.

"Kalau yang big items ticket (pembayaran skala besar), untuk security-nya (keamanan) kami masih comfortable (nyaman) menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capturedan card base (kartu)," ujarnya di Plaza Mandiri, Rabu (14/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, ia tidak menutup peluang pengembangan QR code untuk pembayaran transaksi jumlah besar. Asal, tingkat keamanan dan kecepatan transaksi sudah disempurnakan. Lebih lanjut, Kartika mengatakan perseroan tengah menunggu izin dari Bank Indonesia (BI) untuk penggunaan QR code.


Sejalan dengan itu, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) yang terdiri dari perbankan dan perusahaan penyedia jaringan (perusahaan switching) tengah membuat standarisasi QR code. Adanya standarisasi QR code bertujuan untuk memudahkan transaksi nasabah.

"Konsepnya sama seperti EDC, pola QR code ada standarisasinya," ucapnya.

Kartika melanjutkan, bank plat merah itu menganggarkan dana sebesar US$150 juta  setara Rp2,21 triliun (mengacu kurs Rp14.786 per dolar AS) untuk pengembangan teknologi. Besarnya anggaran tersebut mayoritas digunakan untuk pengembangan server dan sistem keamanan.

"Dalam tiga tahun ini kami sudah anggarkan hampir US$400 juta. Tahun depan US$150 juta," ungkapnya.


(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER