Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga
Saham Gabungan (
IHSG) diperkirakan akan melemah pada perdagangan Rabu (12/12) ini. Aksi jual investor asing yang dilakukan pelaku di pasar saham akan membuat indeks tertekan.
RTI Infokom mencatat pelaku pasar asing kemarin di
all market melakukan jual bersih (
net sell) sampai Rp1,01 triliun, sedangkan di pasar reguler sebesar Rp694,56 miliar. Bila dilihat sejak awal tahun, pelaku pasar asing
net sell sebesar Rp1 triliun.
"Minimnya sentimen yang dapat direspons positif memberikan peluang pelemahan pada IHSG," ungkap Analis CSA Research Institute Reza Priyambada seperti dikutip dalam risetnya, Rabu (12/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi jual ini tak hanya dilakukan oleh pelaku pasar asing, melainkan juga pelaku pasar modal dalam negeri. Tak heran, volume jual yang semakin menurun tak cukup kuat membawa IHSG beranjak dari zona merah.
Belum lagi, nilai tukar rupiah yang tak kunjung membaik dalam dua hari terakhir. Bila sebelumnya rupiah masih bergerak dalam kisaran Rp14.400-Rp14.500 per dolar Amerika Serikat (AS), kini rupiah sudah berada di area Rp14.600 per dolar AS.
"Diharapkan aksi jual dapat lebih berkurang hingga perbaikan rupiah sehingga dapat membuat IHSG mengurangi penurunannya," terang Reza.
Ia menyarankan pelaku pasar terus waspada dengan pergerakan IHSG. Menurutnya, indeks akan bergerak dalam kisaran
support 6.057-6.065 dan
resistance 6.098-6.115.
Di sisi lain, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi aliran modal asing (
capital inflow) masih masuk ke Indonesia. Hal itu akan menopang pergerakan IHSG dalam beberapa waktu ke depan.
"Saat ini IHSG masih berada dalam pola
uptrend jangka panjang," papar William dalam risetnya.
William cukup optimistis IHSG bisa kembali tembus ke level 6.200 hari ini. Ia meramalkan IHSG berada dalam rentang
support 5.955 dan
resistance 6.226.
IHSG kemarin sore ditutup di level 6.076 atau melemah tipis 0,56 persen. Dari seluruh saham yang ditransaksikan, hanya 172 saham yang berakhir di zona hijau. Sementara, sebanyak 235 saham melemah dan 113 saham lainnya bergerak stagnan.
Hal yang sama terjadi di bursa saham Wall Street, di mana mayoritas indeks melemah. Dow Jones turun 0,22 persen, S&P500 turun 0,04 persen, dan NYSE Composite turun 0,24 persen.
(aud/agt)