Lelang Sukuk Perdana BI Capai Rp3 Triliun

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Des 2018 12:02 WIB
BI mengeluarkan instrumen sukuk untuk menjaga likuiditas perbankan syariah. Pekan ini, hasil lelang sukuk mencapai Rp3 triliun untuk tenor 1-2 minggu.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan lelang perdana sukuk BI cukup memuaskan karena pekan ini sudah mencapai Rp3 triliun untuk tenor 1-2 minggu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat hasil lelang sukuk (SukBI) mencapai Rp3 triliun untuk tenor 1-2 minggu pada pekan ini. Hasil lelang itu terdiri dari sukuk bertenor 1 minggu sebanyak Rp1,2 triliun dan tenor 2 minggu Rp1,8 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan hasil lelang ini cukup memuaskan karena merupakan pelelangan perdana sejak Jumat lalu (21/12). Selain itu, hasil ini menunjukkan minat dari pasar akan instrumen pengelola likuiditas di perbankan syariah yang baru dilahirkan oleh bank sentral nasional.

"Ini juga karena memang jelang akhir tahun, bank perlu likuiditas untuk pemenuhan kebutuhan likuiditas," ujar Perry di Kompleks Gedung BI, Jumat (28/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ke depan, Perry berharap pemanfaatan sukuk dapat meningkat di pasar keuangan. Apalagi nantinya bank sentral nasional akan menambah pilihan tenor sukuk dari semula hanya 1 minggu, 2 minggu, 1 bulan, dan 3 bulan menjadi 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan.


"Secara bertahap repo syariah tentu kami kurangi, kami gantikan dengan sukuk BI," ungkapnya.

Sebelumnya, BI mengeluarkan instrumen sukuk untuk menjaga likuiditas perbankan syariah. Dengan adanya sukuk ini, maka bank yang membutuhkan sumber dana baru dalam waktu singkat dapat membeli sukuk kepada BI.

Meski begitu, pembelian sukuk BI tidak memiliki batasan nila dan hanya bisa dibeli oleh bank dan Unit Usaha Syariah (UUS). Sebab, tidak ditujukan untuk penghimpunan dana terkait pencarian keuntungan.

Tujuannya, sukuk bisa memperlancar kondisi likuiditas usai BI turut mengambil kebijakan pengetatan moneter, yaitu melalui kenaikan tingkat bunga acuan sebanyak 175 basis poin (bps) selama setahun ini.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER