Lelang Surat Utang Awal Tahun, Pemerintah Raup Rp28 Triliun

CNN Indonesia
Jumat, 04 Jan 2019 11:12 WIB
Kementerian Keuangan melelang empat seri surat utang Kamis (3/1). Dari lelang tersebut, pemerintah dapat menarik pembiayaan awal tahun sebesar Rp28,25 triliun
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan melakukan lelang Surat Berharga Negara (SBN) untuk menarik pembiayaan awal tahun sebesar Rp28,25 triliun pada Kamis (3/1) kemarin. Lelang terdiri atas empat seri Surat Utang Negara (SUN) yakni FR0077, FR0078, FR0068, dan FR0079 serta dua seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN), yakni; SPN03190406 dan SPN12200106.

Dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, pembiayaan yang berhasil didapatkan dari total penawaran yang masuk sebesar Rp55,27 triliun.
Dari seluruh SBN yang diterbitkan, pemerintah menghimpun pendanaan terbanyak dari seri FR077 dengan jumlah Rp9,75 triliun dengan rata-rata imbal hasil (yield) 7,98 persen dan memiliki tanggal jatuh tempo 15 Januari 2024.

Seri ini pun tercatat memiliki penawaran terbanyak, yakni; Rp16,75 triliun, atau 30,3 persen dari seluruh total penawaran yang masuk. P
enawaran SUN dari lelang kali ini tercatat lebih banyak dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari hasil lelang SBN 3 Januari 2018, pemerintah mendapat penawaran Rp86,21 triliun dan hanya mendapatkan Rp25 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah ini, pemerintah berencana melelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yakni; Project Based Sukuk (PBS) seri 014, PBS019, PBS021, dan PBS022 serta Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) seri 09072019. Lelang ini akan dilaksanakan pada 8 Januari 2019 mendatang dengan target indikatif Rp8 triliun.


Lelang dilakukan dengan menggunakan aset dasar (underlying asset) berupa proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 dan Barang Milik Negara (BMN).

Adapun, penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) bruto tahun depan ditargetkan mencapai Rp825,7 triliun. Penerbitan dilakukan untuk menutup defisit APBN yang ditargetkan bakal mencapai 1,84 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Jumlah penerbitan ini menurun 3,59 persen dibanding posisi tahun kemarin. 
Rencananya, penerbitan SUN akan mencapai 70 persen hingga 75 persen dari penerbitan SBN tahun ini.

Sementara 25 persen hingga 30 persen sisanya akan diterbitkan dalam bentuk SBSN. Pemerintah sendiri pada sepanjang 2019 merencanakan menggelar 24 kali lelang SBN.

(glh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER