Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Hero Supermarket Tbk (HERO Group) menutup total 26 gerai ritelnya seiring dengan lesunya bisnis makanan yang dijual
ritel modern itu. Dampaknya, 532 orang karyawan
dirumahkan.
Corporate Affairs GM Hero Supermarket Tony Mampuk mengatakan bahwa manajemen melakukan efisiensi demi keberlanjutan bisnis grup. "Kami tutup semua. Karena beban operasional tinggi dan kerugian semakin besar," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com, Minggu (13/1).
Sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, Hero Supermarket mencatat penurunan total penjualan menjadi Rp9,84 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp9,96 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penurunan tersebut disebabkan oleh penjualan pada bisnis makanan (Giant dan Hero) yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Oleh karena itu kami mengambil langkah-langkah untuk menjaga keberlangsungan usaha di masa yang akan datang," katanya.
Hero Supermarket mengklaim sebagai ritel modern pertama di Indonesia yang didirikan pada 1971 silam. Perseroan berkembang hingga mengoperasikan 448 toko, terdiri dari 59 Giant Ekstra, 96 Giant Ekspres, 31 Hero Supermarket, 3 Giant Mart, serta 258 Guardian Health & Beauty, dan satu toko IKEA.
Berdasarkan pemantauan
CNNIndonesia.com di gerai Sarinah Thamrin, Minggu (13/1), Hero Supermarket di lantai Basement gedung perbelanjaan Jakarta Pusat itu masih beroperasi. Meski demikian, tak banyak pengunjung yang datang. Hanya sekitar 10 petugas dan satu orang penjaga keamanan masih berjaga-jaga.
(ann/bir)