Jakarta, CNN Indonesia -- Pengusaha
pakan ternak mengelukan harga
jagung yang masih tinggi meski pemerintah sudah membuka keran
impor sebanyak 100 ribu ton tahun lalu. Saat ini, harga jagung disebut masih berada di atas Rp5 ribu per kg.
Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman mengeluhkan jumlah pasokan jagung yang minim. Ia menyebut pasokan saat ini tetap belum bisa memenuhi kebutuhan jagung pabrik pakan sekitar 800 ribu ton per bulan.
Kondisi ini membuat harga komoditas yang diterima kalangan industri masih cukup tinggi, yaitu di kisaran Rp5.800-5.900 per kilogram (kg) untuk kawasan Jawa Timur. Sementara untuk kawasan Banten, harga jagung bisa mencapai Rp6.000 per kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga jagung yang diterima pabrik pakan masih tinggi, belum banyak bergerak (sejak akhir tahun lalu)," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (21/1).
Padahal, menurut Sudirman, dengan kebijakan impor, pasokan jagung bagi pabrik pakan seharusnya terpenuhi dan harga bisa diupayakan rendah. "Tapi dibandingkan kebutuhan, jumlah impor kecil. Itu pun hanya untuk peternak kecil," ujarnya.
Ia mengaku sejumlah daerah saat ini memang sudah mulai memasuki masa panen, seperti Sumatera. Namun, masa panen raya jagung sendiri diperkirakan baru akan terjadi pada Februari-Maret 2010. "Masih sedikit (pasokan jagung), belum panen raya," celetuknya.
Realisasi impor jagung sebanyak 30 ribu ton yang diperkirakan bakal sampai terlambat tahun ini, menurut dia, kian menyurutkan harapan petani terhadap kemungkinan turunnya harga jagung.
Belum lagi, pabrikan pakan tak memiliki alternatif pengganti jagung. Pasalnya, harga gandum sebagai pengganti jagung untuk pakan justru lebih mahal. Akhir tahun lalu, pemerintah memutuskan untuk membuka keran impor jagung sebanyak 100 ribu ton. Jagung impor tersebut dijanjikan dijual seharga Rp4 ribu per kg.
(uli/agi)