Jakarta, CNN Indonesia -- Bank sentral Inggris, Bank of England memblokir akses pemerintahan Presiden Venezuela
Nicholas Maduro untuk menarik
emas senilai US$1,2 miliar. Hal ini memberikan pukulan telak kepada Maduro yang tengah mencoba menyelamatkan pemerintahannya.
Dalam laporan
Bloomberg yang dikutip
CNN, sumber yang enggan disebut namanya menjelaskan emas adalah bagian penting dalam cadangan devisa bank sentral Venezuela yang kini hanya tersisa US$8 miliar.
CNN belum dapat memverifikasi laporan itu secara independen dan berusaha mendapatkan tanggapan dari pejabat Maduro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah bank sentral Inggris itu dilakukan setelah para pejabat tinggi AS mendesak pemerintah Inggris untuk membantu memutus akses Maduro ke aset negaranya, kata laporan itu, dan sebaliknya mengarahkan mereka ke arah pemimpin oposisi Juan Guaido, yang telah mengklaim sebagai presiden
Pada hari Sabtu, Inggris bergabung dengan AS dan sejumlah negara lain mengakui Guaido sebagai presiden sementara negara itu jika pemilihan baru tidak diadakan dalam delapan hari ke depan.
"Kami berdiri bahu membahu dengan Amerika Serikat dalam mengatakan bahwa Majelis Nasional dan Presidennya Juan Guaido paling baik ditempatkan untuk memimpin Venezuela dalam pemulihan demokrasi, ekonomi dan kebebasannya," kata Menteri Negara Inggris Alan Duncan.
Dalam sebuah pernyataan, Bank of England mengatakan bahwa pihaknya memberikan layanan penitipan emas kepada sejumlah besar pelanggan, tetapi enggan mengomentari permasalahan tersebut.
"Dalam semua operasinya, Bank mengamati standar tertinggi manajemen risiko dan mematuhi semua undang-undang yang relevan, termasuk sanksi keuangan yang berlaku," kata pernyataan itu.
Departemen Keuangan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat bahwa pihaknya berencana untuk menggunakan hubungan ekonomi dan diplomatik untuk memastikan setiap transaksi komersial dengan pemerintah Venezuela "konsisten" dengan pemerintah Venezuela yang diakui AS yang dipimpin oleh Juan Guaido.
(cnn/agi)