
BI 'Pede' Rupiah Stabil dan Kuat
CNN Indonesia | Kamis, 31/01/2019 06:39 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) dengan percaya diri menyebut nilai tukar rupiah bakal stabil bahkan cenderung menguat tahun ini. Kondisi ini berbanding terbalik dengan tahun lalu di mana mata uang Garuda terdepresiasi 5,8 persen menjadi Rp14.385 per dolar AS.
"Tahun ini rupiah sedang terapresiasi. Ke depan rupiah akan stabil dan cenderung terapresiasi ," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat menghadiri Mandiri Investment Forum ke-8 di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (30/1).
Secara umun, ia menilai nilai tukar rupiah saat ini masih di bawah nilai fundamentalnya (undervalued), sehingga trennya masih akan menguat.
Menurut Perry, setidaknya ada 4 faktor yang bakal menopang ketangguhan rupiah tahun ini. Pertama, aliran modal asing yang akan lebih banyak masuk ke Indonesia. BI mencatat aliran modal asing yang masuk ke Indonesia pada 2018 mencapai US$12 miliar.
Tahun ini, sampai 24 Januari 2019, aliran modal masuk di obligasi pemerintah dan ekuitas mencapai US$1,4 miliar atau Rp19 triliun. "Dengan aliran modal masuk, pasokan valuta asing akan naik," imbuh dia.
Kedua, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) tidak akan seagresif tahun lalu. Tahun ini, BI memperkirakan kenaikannya hanya dua kali sehingga selisih suku bunga acuan Indonesia dengan AS tetap akan membuat investasi portofolio di Indonesia menarik.
Ketiga, ia melanjutkan defisit transaksi berjalan dan inflasi akan terjaga berkat koordinasi BI dengan pemerintah. Artinya, secara fundamental, nilai tukar rupiah akan membaik.
Terakhir, mekanisme pasar valas saat ini lebih fleksibel karena tidak bergantung pada pasar spot, tetapi juga pasar swap dan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF). Selisih kurs antar pasar spot dan DNDF tidak terlalu jauh, sehingga investor asing juga mulai banyak yang masuk tidak hanya perbankan domestik.
(sfr/bir)
"Tahun ini rupiah sedang terapresiasi. Ke depan rupiah akan stabil dan cenderung terapresiasi ," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat menghadiri Mandiri Investment Forum ke-8 di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (30/1).
Secara umun, ia menilai nilai tukar rupiah saat ini masih di bawah nilai fundamentalnya (undervalued), sehingga trennya masih akan menguat.
Menurut Perry, setidaknya ada 4 faktor yang bakal menopang ketangguhan rupiah tahun ini. Pertama, aliran modal asing yang akan lebih banyak masuk ke Indonesia. BI mencatat aliran modal asing yang masuk ke Indonesia pada 2018 mencapai US$12 miliar.
Tahun ini, sampai 24 Januari 2019, aliran modal masuk di obligasi pemerintah dan ekuitas mencapai US$1,4 miliar atau Rp19 triliun. "Dengan aliran modal masuk, pasokan valuta asing akan naik," imbuh dia.
Kedua, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) tidak akan seagresif tahun lalu. Tahun ini, BI memperkirakan kenaikannya hanya dua kali sehingga selisih suku bunga acuan Indonesia dengan AS tetap akan membuat investasi portofolio di Indonesia menarik.
Ketiga, ia melanjutkan defisit transaksi berjalan dan inflasi akan terjaga berkat koordinasi BI dengan pemerintah. Artinya, secara fundamental, nilai tukar rupiah akan membaik.
Terakhir, mekanisme pasar valas saat ini lebih fleksibel karena tidak bergantung pada pasar spot, tetapi juga pasar swap dan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF). Selisih kurs antar pasar spot dan DNDF tidak terlalu jauh, sehingga investor asing juga mulai banyak yang masuk tidak hanya perbankan domestik.
(sfr/bir)
ARTIKEL TERKAIT

Rupiah Keok Lawan Dolar AS, Jadi Rp14.130
Ekonomi 2 minggu yang lalu
Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp14.088 per Dolar AS
Ekonomi 3 minggu yang lalu
Sistem Keuangan Stabil, Rupiah Lunglai Rp14.094 per Dolar AS
Ekonomi 3 minggu yang lalu
Menguat Tipis, Rupiah Sore Ini di Rp14.071 per Dolar AS
Ekonomi 3 minggu yang lalu
BI Sebut Rupiah Mendapatkan Topangan dari Empat Penjuru
Ekonomi 3 minggu yang lalu
Rupiah Menguat Kian Dekati Rp14 Ribu per Dolar AS
Ekonomi 3 minggu yang lalu
BACA JUGA

Bangladesh Gugat Bank Filipina Atas Kasus Pembobolan Rekening
Internasional • 31 January 2019 05:55
KPK Cegah Eks Bos Century Robert Tantular Keluar Negeri
Nasional • 28 December 2018 02:12
Negara Rugi Rp8 T, KPK Janji Tuntaskan Kasus Bank Century
Nasional • 21 November 2018 23:03
Soal Janji Uang Braille, BI Punya 'Blind Code' Sejak 2004
Nasional • 18 November 2018 05:58
TERPOPULER

Pekan Depan, Bank Tak Boleh Lagi Syaratkan SIUP untuk Debitur
Ekonomi • 3 jam yang lalu
Masuk Area Rp14 Ribu per Dolar, Rupiah Bisa Kembali Menguat
Ekonomi 1 jam yang lalu
Perang Dagang Tak Pasti, Harga Minyak Capai Level Tertinggi
Ekonomi 1 jam yang lalu