MoU Agro-Energi di NTB, Arcandra Enggan Hanya di Atas Kertas

CNN Indonesia
Jumat, 08 Feb 2019 05:57 WIB
Kementerian ESDM dan Pemprov Nusa Tenggara Barat bekerja sama dalam Pengembangan, Pemanfaatan Teknologi Berbasis Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan industri agro-energi di NTB. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) bekerja sama dalam Pengembangan, Pemanfaatan Teknologi Berbasis Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).

Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) oleh kedua pihak yang dilakukan di Jakarta hari ini, Kamis (7/2).

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan industri agro-energi di NTB, terutama meningkatkan pasokan bahan bakar nabati (BBN) berbasis tanaman lokal, seperti sorgum dan rumput gajah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Arcandra juga meminta agar hasil kerja sama benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat, tidak hanya sekadar kajian di buku.

"Kalau hasilnya hanya kertas (dokumen), saya tidak mau. Saya tidak mau memberikan harapan palsu kepada Bapak Gubernur (Gubernur NTB Zulkieflimansyah)," tegas Arcandra saat menghadiri acara penandatangan, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (7/2).

Badan Litbang ESDM melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Eneri Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Puslitbangtek KEBTKE) memiliki kemampuan dan pengalaman dalam studi dan pengembangan BBN.


Puslitbangtek KEBTKE tengah melakukan penelitian dan pengembangan bioetanol berbasis nira sorgum manis dan telah bekerja sama dengan Universitas Mataram untuk membangun uji coba (trial plot) di Lombok Utara.

Dalam kerangka kerja sama ini, Pemprov NTB menawarkan penggunaan lahan hutan produksi (HTP) seluas 33 ribu hektare (ha) di Kabupaten Lombok Utara untuk budidaya tanaman yang cocok untuk pengembangan BBN. Selain itu, kerja sama ini juga didukung PT Pertamina (Persero) , PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), dan Toyota Motor Corporation dalam pengembangan bioetanol di Provinsi NTB.

"Kami sangat bangga sebagai daerah yang menginisiasi program bioetanol. Dengan adanya mitra seperti Astra dan Pertamina ekspansi ke wilayah Indonesia timur, saya melihat masa depan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia Timur ke depannya dan tugas kita memfasilitasinya semua," ujar Zulkieflimansyah.


Berikut rincian ruang lingkup kesepakatan MoU antara Balitbang Kementerian ESDM dan Pemprov NTB:

1. Evaluasi teknis, ekonomi dan hukum untuk pengembangan dan/atau negosiasi kesepakatan dalam mempercepat pengembangan dan pemanfaatan teknologi berbasis energi baru, terbarukan dan konservasi energi.

2. Peningkatan pendidikan dan kompetensi sumber daya manusia dan/atau lembaga, penyediaan tenaga ahli, dan tukar-menukar informasi dan ilmu pengetahuan.

3. Pemanfaatan dan/atau implementasi hasil pengembangan teknologi berbasis energi baru, terbarukan dan konservasi energi untuk pembangkit listrik dan/atau pemanfaatan lain dan pemberdayaan masyarakat.

4. Optimalisasi dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan teknologi berbasis energi baru, terbarukan dan konservasi energi.

5. Penyediaan lahan dan perizinan untuk pengembangan teknologi berbasis energi baru, terbarukan.

6. Sosialisasi pengembangan teknologi berbasis energi baru, terbarukan dan konservasi energi. (sfr/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER