Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (
AS)
Donald Trump memberi sinyal akan memperpanjang batas waktu perundingan damai
perang dagang yang berakhir 1 Maret mendatang. Sinyal diberikan Trump dengan mengatakan 1 Maret 2019 bukan merupakan tanggal yang 'ajaib'.
Meskipun memberikan sinyal perpanjangan tersebut, Trump mengatakan sampai dengan sejauh ini perundingan damai perang dagang menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Cuman kata Trump, perundingan memang memerlukan waktu.
"Karena perundingan cukup komplek. Jadi saya tidak bisa menjelaskan tentang kapan waktu perundingan akan selesai. Tapi yang pasti, 1 Maret bukan tanggal yang ajaib. Banyak hal yang bisa terjadi," katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China dan AS saat ini diketahui memang tengah terlibat sengketa perang dagang. Sengketa dipicu oleh kinerja perdagangan AS dengan China yang memble.
Presiden Trump menuduh buruknya kinerja perdagangan AS dengan China tersebut disebabkan oleh kecurangan dagang yang dilakukan China terhadap AS. Atas tuduhan itulah, AS melancarkan serangan dagang dengan memberlakukan tarif tinggi atas impor asal China yang dibalas oleh Negeri Tirai Bambu tersebut.
Untuk mengatasi konflik tersebut, Trump bersama dengan Presiden China Xi Jinping pada akhir tahun lalu bersepakat untuk berunding. Mereka mematok batas waktu perundingan selama 90 hari yang berakhir 1 Maret mendatang.
Trump saat itu mengancam kalau dalam waktu tersebut, perundingan gagal menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan negaranya, AS akan menaikkan tarif impor barang bernilai US$200 miliar asal China dari 10 persen menjadi 25 persen.
(reuters/agt)