Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Keuangan mencatat realisasi
anggaran bantuan sosial (
bansos) pada Januari 2019 mencapai Rp15,1 triliun. Angka ini meningkat 182,9 persen atau hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp5,3 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan besarnya bantuan sosial yang digelontorkan pemerintah di awal tahun didorong oleh realisasi Program Keluarga Harapan (PKH). Pada tahun ini, pencairan PKH yang sebelumnya diberikan setiap Februari, Mei, Agustus dan November kini dicairkan pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Tak hanya itu, besarnya penyaluran bansos di awal tahun juga disebabkan peningkatan besaran bantuan yang diterima per kepala keluarga (KK), khususnya terkait indeks kesehatan dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, bantuan PKH untuk indeks kesehatan dipatok Rp2,4 juta per tahun per jiwa atau naik dari tahun sebelumnya yakni Rp1,2 juta. Kemudian, penyaluran PKH untuk indeks pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tadinya sebesar Rp450 ribu, Rp750 ribu, dan Rp 1 juta kini menjadi sebesar Rp900 ribu, Rp1,5 juta, dan Rp2 juta per tahun per kepala.
Maka dari itu, tak heran jika pagu anggaran PKH di dalam APBN tahun ini mencapai Rp34,3 triliun, atau naik signifikan dibanding 2018 yang hanya Rp19,3 triliun. "Realisasi anggaran bansos ini cukup naik karena ada kenaikan anggaran PKH yang mencapai dua kali lipat," terang Sri Mulyani, Rabu (20/2).
Melonjaknya pengeluaran pemerintah untuk bansos di awal tahun juga tercermin di realisasi belanja Kementerian Sosial. Hal ini lantaran program bansos seperti PKH hingga Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) masuk ke dalam pagu anggaran Kemensos.
Hingga akhir Januari 2019, realisasi belanja Kemensos telah mencapai Rp13,02 triliun atau lebih tinggi 300,61 persen dibandingkan realisasi Januari 2018 yang hanya sebesar Rp3,25 triliun.
"Dan ini menyebabkan belanja kementerian dan lembaga hingga akhir Januari sudah mencapai Rp32 triliun, atau meningkat dibanding realisasi Januari tahun lalu yakni Rp20,2 triliun," pungkasnya.
(glh/agi)