Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Lippo Karawaci Tbk (
LPKR) mendapatkan pendanaan senilai US$1 miliar atau setara Rp14,2 triliun (kurs Rp14.273 per dolar AS). Berdasarkan pernyataan yang mereka keluarkan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (
BEI) Selasa (12/3) ini, pendanaan tersebut didapatkan dari dua sumber.
Pertama, sebesar US$730 juta berasal dari penerbitan saham baru atau
right issue yang sepenuhnya dijamin oleh keluarga Riady
. Sedangkan sumber
kedua sebesar US$280 juta
, berasal dari rencana divestasi aset
. Lippo menyatakan berkaitan dengan divestasi ini, mereka pada 10 Januari 2019 telah mengumumkan penjualan saham pada dua usaha patungan mereka di Myanmar. Penjualan
pertama, dilakukan atas saham di Yoma Siloam Hospital Pun Hlaing Limited sebesar 40 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, saham di Pun Hlaing International Hospital Limited sebanyak 35 persen.
Lippo Karawaci menyatakan dana tersebut akan digunakan untuk tiga keperluan. Salah satunya, pembayaran sebagian kewajiban utang untuk memperbaiki profil jatuh tempo utang perusahaan tersebut.
Perusahaan tersebut menyatakan ingin mengoptimalkan neraca mereka melalui penurunan rasio utang dan pelunasan kewajiban utang mereka hingga US$275 juta. Dana tersebut juga akan digunakan untuk
buffer likuiditas kewajiban bunga dan sewa real estate investment trust (REIT).
Dana juga akan digunakan untuk melanjutkan investasi dalam proyek yang sedang berjalan. LPKR menyatakan dalam tiga tahun ini mereka akan mengembangkan delapan proyek utama; Holland Village, Milleinium Village, Monaco Bay Residences, St Moritz Makassar, Perkantoran Kemang, Embarcadero, Perkantoran Lippo Thamrin dan Holland Village Manado.
Total biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut diperkirakan mencapai US$275 juta.
[Gambas:Video CNN]