Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah berada di posisi Rp14.240 per dolar
Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Kamis (14/3) pagi. Dengan demikian, rupiah menguat 0,18 persen dibandingkan penutupan pada Rabu (13/3) yakni Rp14.265 per dolar AS.
Pagi hari ini, mata uang utama Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Terdapat mata uang yang melemah seperti Baht Thailand sebesar 0,03 persen, yen Jepang sebesar 0,06 persen, dan disusul oleh dolar Singapura sebesar 0,07 persen.
Sementara itu, mata uang Asia yang menguat antara lain won Korea Selatan sebesar 0,11 persen dan ringgit Malaysia sebesar 0,03 persen. Peso Filipina juga ikut menguat 0,31 persen. Sementara itu, dolar Hong Kong tidak mengalami perubahan terhadap dolar AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi serupa juga terjadi di negara maju. Di satu sisi, Euro menguat 0,01 persen terhadap dolar AS. Di sisi lain dolar Australia melemah 0,27 persen, sementara poundsterling Inggris terjungkal 0,41 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan mata uang rupiah mendapat sokongan dari hasil pemungutan suara parlemen Inggris terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa, atau biasa disebut
Brexit, pada Rabu malam (13/3).
Kemarin, parlemen Inggris melakukan
voting kedua dalam pekan ini. Hal itu menentukan bahwa Inggris tidak boleh keluar dari Uni Eropa tanpa ada kompensasi apa-apa (
no deal).
Sikap parlemen yang menolak
no deal Brexit ini setidaknya melegakan rupiah. Sebab, penolakan
no deal Brexit memiliki dampak psikologis bahwa investor masih bisa percaya ke aset berisiko, termasuk rupiah.
"Keputusan
no deal malah mendorong negatif
emerging market, jadi investor keluar dan menekan aset berisiko. Sedangkan untuk hari ini, saya perkirakan rupiah akan di kisaran Rp14.200 hingga Rp14.300 per dolar AS," jelas Ariston kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (14/3).
[Gambas:Video CNN] (glh/lav)