Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Percepatan Penyediaan
Infrastruktur Prioritas (KPPIP) memastikan tidak akan ada lagi perubahan jumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2019. Artinya, pemerintah tidak akan mengubah Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
Beleid mengenai PSN memang diubah setiap tahun, dengan menambah atau mengeluarkan jumlah PSN dalam Perpres baru.
Ketua Tim KPPIP Wahyu Utomo menerangkan keputusan untuk tidak mengubah jumlah PSN tahun ini lantaran pemerintah Presiden Joko Widodo akan berakhir Oktober mendatang. Dengan demikian, pemerintah memilih fokus untuk menyelesaikan proyek yang sudah terdaftar saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kayaknya kami tidak akan mengubah perpres, kan tinggal 10 bulan (sisa pemerintahan sekarang). Ya sudah, sekarang yang ada kami selesaikan, dan proyek-proyek yang masuk tahap persiapan dan studi kami masukkan ke konstruksi," jelas Wahyu kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (19/3).
Meski demikian, bukan berarti PSN yang sudah jalan tidak akan ada evaluasi. Rencananya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian akan mengevaluasi tingkat kemajuan PSN pekan depan, setelah KPPIP menyerahkan laporan evaluasinya.
Namun, menurut Wahyu, seluruh PSN yang diperkirakan rampung pada kuartal I 2019 sudah sesuai yang diharapkan.
Pada awalnya, PSN ditetapkan dalam Perpres Nomor 3 Tahun 2016 yang didalamnya terdapat 225 proyek strategis ditambah satu program ketenagalistrikan. Aturan itu kemudian diubah menjadi Perpres Nomor 58 Tahun 2017, lantaran pemerintah mencoret 15 PSN dan menambah 55 proyek baru.
Terakhir, perpres diubah kembali tahun lalu dengan mengeluarkan 14 PSN dan menambah dua PSN baru, sehingga kini total mencapai 223 PSN.
Menurut data KPPIP, setidaknya ada 11 proyek yang bisa rampung pada kuartal I 2019 seperti Bendungan Mila, Bendungan Gondang, Jalan Lingkar Trans Morotai, Jalan Penghubung Gorontalo-Manado, Jalan Trans Maluku, dan Kereta Api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung.
Selain itu, juga ada Bandara Sultan Baabulah, Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, KEK Maloi Batuta Trans Kalimantan, KEK Bitung, dan KEK Morotai. "Semuanya masih on track, saat ini terus terang kami masih memantau perkembangan di proyek-proyek tersebut," jelasnya.
Sebelumnya, KPPIP mencatat ada 30 PSN yang bsia rampung hingga kuartal III tahun ini. Seluruh proyek itu memiliki nilai investasi Rp276 triliun. Dari seluruh proyek, nilai investasi terbesar dimiliki oleh Kawasan Industri Morowali dengan total Rp105 triliun, kemudian disusul oleh proyek smelter di Buli sebesar Rp19,7 triliun dan Kawasan Industri Tanggamus sebesar Rp17,5 triliun.
Dengan demikian, secara akumulasi sejak 2016, maka akan terdapat 92 proyek PSN yang akan selesai pada kuartal III mendatang. Selain itu, tren realisasi proyeknya juga terus bertambah. Dari 20 proyek pada 2016, kemudian 10 proyek di 2017, menjadi 31 proyek di 2017 dan 30 proyek tahun ini.
(glh/lav)