Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga perusahaan rintisan (
startup) di bawah binaan Bursa Efek Indonesia (
BEI) berencana melepas sahamnya ke publik tahun ini. Bila terealisasi, maka akan menjadi kali kedua peserta inkubator BEI melakukan penawaran umum saham perdana (
Initial Public Offering/IPO) setelah PT Yelooo Integra Datanet Tbk melantai tahun lalu.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan total perusahaan yang kini berada dalam binaan Bursa yakni sebanyak 69. Namun, belum semua perusahaan siap melempar sahamnya ke publik.
"Total binaan 69 perusahaan ada di tiga kota. Jadi memang kami butuh kontribusi perusahaan rintisan," tutur Nyoman, Rabu (20/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, BEI tak lagi hanya dihuni oleh perusahaan yang sudah matang saja. Terlebih, kata Nyoman, pihaknya juga telah menerbitkan perubahan Peraturan I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
Beberapa poin dalam aturan itu antara lain, syarat net tangible asset (NTA) minimal Rp5 miliar di papan pengembangan, laba usaha minimal Rp1 miliar, dan nilai kapitalisasi pasar minimal Rp100 miliar.
"Jadi
startup digital kami berikan kesempatan juga," imbuh dia.
Namun, Nyoman tak menyebut lebih lanjut terkait identitas tiga
startup yang berniat melantai di Bursa Efek tahun ini. Seperti diketahui, inkubator BEI beroperasi sejak 2017 lalu.
[Gambas:Video CNN] (aud/lav)