Mempawah, CNN Indonesia -- PT Inalum dan PT Antam Tbk, melalui anak usaha patungan yakni PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI), mencanangkan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Acara itu dihadiri oleh Ketua DPD Oesman Sapta Oedang, Menteri BUMN Rini Soemarno, Anggota Komisi VII DPR RI Katherine A. Oendoen dan Maman Abdurahman, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan serta Bupati Mempawah Gusti Ramlana.
Selain itu, ada pula Direktur Utama PT Inalum Budi G. Sadikin, Direktur Utama PT Antam Arie Ariotedjo, Plt. Direktur Utama PT BAI Bambang Wijanarko, serta para pejabat daerah Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Landak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kehadiran pengembangan industri pengolahan bauksit menjadi alumina di Mempawah harus memiliki manfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat daerah setempat. Sinergi BUMN sangat diperlukan untuk membangun mata rantai industri dari hulu ke hilir yang terintegrasi," kata Rini dalam acara tersebut, Kamis (4/4).
Dia menuturkan Indonesia dahulu harus mengirimkan bauksit ke negara-negara lain untuk diolah sebelum dikirim kembali ke Indonesia. Namun di masa mendatang, kata Rini, pemerintah bertekad untuk memaksimalkan nilai tambah bauksit dan juga bahan-bahan tambang lainnya.
Indonesia diketahui memiliki cadangan bauksit terbesar keenam di dunia. Proyek tersebut dinilai akan mengurangi ekspor mineral mentah dan sekaligus ketergantungan impor untuk sumber bahan baku untuk produksi aluminium.
"Pengembangan industri pengolahan bauksit menjadi alumina ini juga akan mendorong lahirnya potensi investasi lainnya di masa depan, misalnya dalam bentuk pengembangan industri-industri terkait alumina-aluminium based dan diversifikasinya," tutur Oesman Sapta Oedang.
Hilirisasi ProdukSementara itu, Direktur Utama PT Inalum Budi G. Sadikin mengatakan pencanangan pabrik pemurnian Alumina merupakan bagian dari upaya mandat untuk mendorong hilirisasi produk tambang.
Inalum, kata dia, yang memiliki satu-satunya pabrik pemurnian aluminium di Indonesia, akan mendapatkan pasokan alumina dari dalam negeri sehingga menghemat hingga US$200 juta.
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo menambahkan proyek Smelter Grade Alumina Refinery merupakan proyek pengembangan strategis bagi Indonesia.
Sebagai Perusahaan dengan sumber daya bauksit, katanya, PT Antam berupaya mewujudkan nilai tambah komoditas mineral yang dimiliki sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Proyek Pembangunan Pabrik Alumina yang akan dikelola oleh PT BAI akan dibangun di atas lahan seluas 288 Ha di tiga Desa di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek Pengolahan Smelter Grade Alumina ini akan memiliki kapasitas awal sebesar 1 juta ton per tahun. Proyek ini juga akan dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara sebesar 3 x 25 MW.
Investasi proyek ini diperkirakan akan mencapai US$850 juta dan ditargetkan mulai berproduksi di awal 2022.
(asa/asa)