IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global 2019 Jadi 3,3 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 10 Apr 2019 07:00 WIB
IMF memutuskan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global jadi 3,3 persen. Pemangkasan dilakukan dengan mempertimbangkan dampak perang dagang dan Brexit.
Ilustrasi IMF. (REUTERS/Johannes P. Christo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (9/4) kemarin memutuskan untuk memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2019 sebanyak 0,2 persen dibanding yang mereka keluarkan Januari lalu. Dengan pemangkasan tersebut, IMF memperkirakan ekonomi global pada 2019 ini hanya akan mampu tumbuh 3,3 persen.

IMF bahkan memperingatkan pertumbuhan ekonomi global pada 2019 ini bisa lebih lamban jika dibandingkan dengan hasil proyeksi mereka. 

"Ada kemungkinan revisi proyeksi pertumbuhan ke bawah lebih lanjut karena risiko tetap condong ke pelemahan," kata IMF dalam pernyataan mereka seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/4). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan diberikan terkait ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang sampai saat ini belum menemui titik temu. Selain itu, peringatan juga dikeluarkan terkait Brexit dan kondisi ekonomi di Uni Eropa.


IMF menyatakan pertumbuhan ekonomi Eropa saat ini sudah melambat dan secara substansial menyumbang banyak pengurangan dalam perkiraan penurunan pertumbuhan global. Prospek pertumbuhan Eropa kemungkinan akan semakin suram karena Jerman saat ini dilanda masalah dengan kinerja ekspor, belanja konsumen dan penjualan mobil mereka.

Kinerja tiga komponen penopang pertumbuhan ekonomi Jerman tersebut belakangan ini melemah. Agar proyeksi tersebut tidak menjadi kenyataan, IMF meminta sejumlah negara mengambil kebijakan.

Untuk Jerman, IMF meminta agar mereka segera mengeluarkan kebijakan stimulus fiskal agar ekonomi mereka bisa tetap tumbuh. Sementara itu untuk Uni Eropa, IMF meminta kepada mereka untuk terus merangsang ekonomi regional supaya bisa tetap tumbuh.

"Untuk Bank of England, mereka harus berhati-hati dalam menetapkan kebijakan suku bunga," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(reuters/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER