Jakarta, CNN Indonesia -- Lingkaran Survei Indonesia (
LSI) Denny JA mengklaim kemenangan pasangan
calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam hasil perhitungan cepat (
quick count) didorong oleh enam
kebijakan ekonomi yang ditelurkan selama 4,5 tahun masa pemerintahan.
Fitri Hari, Peneliti LSI Denny JA memaparkan salah satu kebijakan yang paling disukai responden adalah Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Tingkat kesukaan masyarakat terhadap kebijakan itu mencapai 93,4 persen.
Selain itu, penerbitan Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga disenangi oleh masyarakat. Kartu itu merupakan jalur pemberian subsidi pendidikan dari pemerintah kepada warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tingkat kesukaannya KIP 93,6 persen," ucap Fitri, Rabu (17/4).
Kebijakan lain, sambung dia, berupa Program Keluarga Harapan dengan tingkat kesukaan sekitar 92 persen. Diikuti dengan kebijakan pembangunan infrastruktur yang terus digenjot, penyaluran dana desa, dan beras sejahtera (ranstra).
"Ini program-program yang paling dianggap populer dan sering didengar," terang Fitri.
Dalam perhitungan cepat sementara alias
quick count hingga sekitar pukul 21.20 WIB dengan data yang terkumpul 98,55 persen, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan perolehan suara 55,34 persen. Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya meraup suara 44,36 persen.
Secara keseluruhan, LSI Denny JA mengklaim publik puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi dalam empat tahun terakhir. Sebanyak 69,5 persen menyatakan tingkat kepuasannya, 25,6 persen tidak puas, dan 4,9 persen tidak tahu.
LSI Denny JA menggunakan 2.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebagai sampel penghitungan quick count. TPS dipilih secara acak dan tersebar di seluruh provinsi.
[Gambas:Video CNN] (aud/lav)