BI: Inflasi 0,35 Persen Jelang Puasa Dipicu Tiket Pesawat

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Apr 2019 09:06 WIB
Bank Indonesia menyebut inflasi 0,35 persen menjelang puasa tahun ini banyak disebabkan oleh kenaikan harga tiket pesawat terbang.
Gubernur BI Perry Warjiyo. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil Survei Bank Indonesia (BI) per minggu keempat April 2019 menunjukkan tingkat kenaikan harga konsumen mengalami inflasi sebesar 0,35 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Sementara secara tahun kalender (year-to-date/ytd) dan secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi masing-masing berkisar 0,71 persen dan 2,74 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan inflasi April 2019 dipicu oleh pengeluaran rutin masyarakat dan musiman jelang memasuki bulan Ramadhan dan puncak Lebaran. "Beberapa bahan makanan, seperti bawang merah, bawang putih, cabai ada kenaikan sedikit inflasinya. Demikian juga tarif angkutan udara," ujar Perry, Jumat (26/4).

Khusus untuk inflasi dari tarif angkutan udara, Perry menghimbau agar masyarakat membeli tiket pesawat sejak jauh-jauh hari. "Sehingga tidak menjadi tekanan inflasi yang tinggi," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati beberapa komponen pengeluaran mengalami inflasi, namun bos bank sentral nasional itu mengatakan masih ada beberapa bahan pangan yang justru turun harganya, seperti beras. Sementara secara keseluruhan, Perry melihat inflasi masih terjaga rendah sesuai dengan target BI dan pemerintah.


Pada tahun ini, inflasi diperkirakan hanya berkisar 3,5 persen. Bahkan, Perry optimis realisasi inflasi bisa lebih rendah, yaitu hanya sekitar 3,1 persen sampai akhir tahun. Sebab, menurutnya, pemerintah telah berusaha menjaga kestabilan harga dan pasokan bahan pangan di sejumlah daerah.

Lebih lanjut, Perry melihat potensi inflasi yang rendah akan mampu menjaga tingkat daya beli masyarakat agar tetap stabil tinggi. Apalagi, pada periode Januari-Maret 2019, pemerintah telah menggelontorkan suntikan bantuan sosial (bansos). Dari sini, ia memperkirakan tingkat konsumsi masyarakat pada kuartal I 2019 bisa tetap tumbuh di kisaran 5 persen.

"Insyaallah, inflasi di bulan Ramadhan tahun ini pun akan lebih rendah dari tahun lalu, sehingga tentu ini akan memberikan faktor positif bagi perekonomian," ungkapnya.


Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,11 persen pada Maret 2019. Artinya, ada potensi pembengkakan inflasi pada bulan ini atau jelang Ramadhan.

Sedangkan bila dibandingkan dengan tahun lalu, inflasi pada masa Ramadhan yang jatuh pada Mei 2018 sebesar 0,21 persen. Sementara inflasi pada Juni 2018 sebesar 0,59 persen.

Inflasi pada Ramadhan hingga Lebaran tahun lalu disumbang oleh komponen pengeluaran bahan pangan hingga tarif tiket pesawat.
(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER