Penurunan Harga Tiket Ancam Pendapatan Sriwijaya

CNN Indonesia
Senin, 13 Mei 2019 13:33 WIB
Sriwijaya Air meramalkan penurunan tarif batas atas tiket pesawat sebesar 15 persen yang akan dilakukan pemerintah bisa menekan pendapatan mereka 10 persen.
Ilustrasi Sriwijaya Air. (ADEK BERRY/AFP).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sriwijaya Air meramalkan pendapatan perusahaan dari penjualan tiket berpotensi tergerus sekitar 10 persen jika pemerintah benar-benar menurunkan tarif batas atas (TBA) harga tiket pesawat sebesar 15 persen.

Meskipun demikian Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adriaan Saul berharap pembelian tiket tetap meningkat agar potensi penurunan pendapatan bisa direm. Sejauh ini manajemen masih menanti kepastian soal penurunan tarif batas atas tiket pesawat dari pemerintah.

"Yah menurun iya, tapi mudah-mudahan permintaan naik. Turunnya (bisa) 10 persenan," ungkap Joseph kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menerangkan manajemen bakal melakukan efisiensi agar kondisi keuangan ke depannya tetap stabil pasca penurunan tarif batas atas harga tiket pesawat. Selain itu, perusahaan berencana menutup sejumlah rute yang tak mendulang untung.

"Ada kemungkinan ke sana (efisiensi dan penutupan sejumlah rute). Tapi kami lihat dulu dampak nyatanya seperti apa," kata dia.


Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penurunan tarif batas atas yang akan dilakukan pemerintah atas tiket pesawat berada pada kisaran 15 persen dari level sebelumnya.

Penurunan tarif batas atas tiket pesawat ini dilakukan dengan mencari harga pokok (HPP) yang perhitungannya berdasarkan 'on time performance', harga avtur, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS), dan faktor beban dari penerbangan.

"Dengan dasar itu berarti kami masih ada ruang untuk bisa menurunkan batas atas," terang Budi.

[Gambas:Video CNN]

Finalisasi tarif batas atas harga tiket pesawat ini direncanakan digelar pagi ini melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Namun, agenda itu batal karena Budi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang seharusnya hadir dalam rapat itu diminta mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian Jalan Tol Pandaan-Malang.

Sekretaris Menteri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pihaknya akan merancang ulang pelaksanaan rakortas pada sore atau malam ini. Namun, hal itu bergantung pada jadwal Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Budi, dan Rini.

"Kami akanjadwalkan ulangrakortas ini sesegera mungkin,"pungkasSusiwijono.
(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER