Jakarta, CNN Indonesia -- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (
KSPI) meminta pemerintah memastikan pekerja honorer, baik di pemerintahan maupun swasta mendapatkan Tunjangan Hari Raya (
THR) sesuai ketentuan. Pasalnya, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, masih ada keluhan dari pegawai honorer yang tidak mendapatkan
THR.
Sebelumnya, ketentuan
THR diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
"Kami meminta untuk memberikan
THR kepada para honorer karena kita tahu kebutuhan hidup di saat Idul Fitri ini meningkat. Kami tidak ingin para honorer tidak berbahagia pada saat lebaran," ujar Ketua Harian
KSPI Muhammad
Rusdi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai ketentuan, pembayaran
THR paling lambat dilakukan H-7 lebaran dalam bentuk uang. Bagi pekerja yang masa kerjanya satu tahun atau lebih, besaran
THR minimal 1 kali gaji. Sementara, bagi pekerja yang masa kerjanya kurang dari 1 tahun besaran
THR dibayar secara proporsional.
Di tempat yang sama, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB
PGRI)
Didi Supriyadi mengungkapkan saat ini terdapat sekitar 1,2 juta orang yang bekerja sebagai guru honorer. Namun, belum seluruh guru mendapatkan
THR.
Sepengetahuannya, daerah yang sudah menyalurkan
THR untuk guru honorer adalah
DKI Jakarta dengan besaran 1 bulan gaji.
"Jawa Barat, Jawa Tengah dan seterusnya tidak ada
THR (untuk guru honorer) karena pemerintah
daerahnya tidak menyediakan anggaran untuk
THR," jelasnya.
Bahkan, di sejumlah daerah, gaji guru honorer kerap terlambat karena honor mengandalkan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang
pencairannya tidak setiap bulan. Padahal, sebagian besar guru honorer bekerja di bawah pemerintah, baik pusat maupun daerah.
"Mungkin buruh nasibnya lebih beruntung walaupun (
THR) sering telat, walaupun sering (dibayarkan) tidak penuh tetapi masih dibayarkan,"
pungkasnya.
[Gambas:Video CNN] (sfr/agi)