KEIN Sebut UMKM Kunci Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mei 2019 07:47 WIB
Sektor UMKM dinilai mampu menjadi tulang punggung ekonomi dan mampu mendorong Indonesia terlepas dari jebakan pertumbuhan 5 persen.
Ilustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Maulana Surya Tri Utama).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sektor Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) dinilai mampu menjadi tulang punggung ekonomi sehingga Indonesia terlepas dari jebakan pertumbuhan 5 persen. Nantinya, UMKM akan melengkapi komponen ekspor dan investasi yang selama ini diandalkan untuk memacu ekonomi.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengungkapkan sektor UMKM memiliki potensi yang besar. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, sebanyak 98,7 persen usaha di Indonesia merupakan usaha mikro. Dengan jumlah tersebut, UMKM mampu menyerap 89,17 persen tenaga kerja domestik.

"UMKM juga berkontribusi sebanyak 36,82 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia," ujarnya, Senin (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, lanjutnya, kontribusi UMKM masih sangat kecil dalam kegiatan ekspor dan investasi, sehingga ke depan masih memiliki potensi yang sangat besar.


Berdasarkan simulasi yang dilakukan KEIN, jika 10 persen saja dari UMKM yang ada mengalami kenaikan kelas, hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional tembus 7 persen.

"Pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen dapat terwujud apabila UMKM diberdayakan," imbuhnya.

Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi tidak hanya bisa mengandalkan konsumsi. Pasalnya, pertumbuhan konsumsi Rumah Tangga (RT) sulit didorong lebih tinggi. Bahkan, lanjutnya, sejak tahun 2001 konsumsi rumah tangga tak pernah menyentuh posisi 6 persen.

"Konsumsi rumah tangga sejak 2001 selalu di bawah 6 persen sulit didorong lebih tinggi lagi," katanya.


Oleh sebab itu, ia menilai pemerintah perlu mendorong dan meningkatkan peran UMKM dalam aktivitas ekspor dan investasi. UMKM perlu bertransformasi untuk memproduksi barang-barang substitusi impor yang selama ini memberatkan neraca perdagangan nasional. (ulf/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER