Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (
BI) mencatat pertumbuhan
kredit secara tahunan pada April 2019 sebesar 11 persen, melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,5 persen.
Berdasarkan data uang beredar BI yang dirilis Jumat (31/5), perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (
KMK) yang melambat dari 12,3 persen menjadi 11,1 persen. Perlambatan terutama terjadi pada
KMK sektor perdagangan, hotel, dan
restran, serta sektor pengolahan.
Sementara pertumbuhan Kredit Investasi (KI) naik tipis dari 13,2 persen menjadi 13,3 persen. Kenaikan kredit investasi terutama terjadi pada sektor konstruksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, kredit konsumsi pada April tumbuh stabil 9 persen dibanding bulan sebelumnya. Terjadi perlambatan pada Kredit Kendaraan Bermotor (
KKB) dan multiguna. Sedangkan Kredit Pemilikan Rumah (
KPR) tumbuh meningkat meski tipis dari 17,1 persen pada Maret menjadi 17,2 persen.
Kredit properti tumbuh meningkat terutama didorong Kredit Pemilikan Rumah dan Apartemen (
KPR/
KPA) yang tumbuh 13,8 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 13,2 persen.
BI juga mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (
DPK) perbankan melambat pada April dari 6,3 persen pada Maret menjadi 5,9 persen. Perlambatan pertumbuhan terutama terjadi pada giro valas dan simpanan berjangka.
"Perlambatan pertumbuhan
DPK tersebut mengkonfirmasi hasil survei konsumen BI pada April 2019, yakni turunnya rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk disimpan," jelas BI.
(agi)