KCN Minta Kepastian Regulasi untuk Kembangkan Marunda

KCN | CNN Indonesia
Jumat, 21 Jun 2019 23:55 WIB
PT KCN yang mengklaim telah berkontribusi untuk negara sebesar Rp28 miliar pada 2018, meminta kepastian usaha jangka panjang untuk Pelabuhan Marunda.
Ilustrasi pantai Marunda. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN), Widodo Setiadi menyatakan pendanaan proyek Pelabuhan Marunda diupayakan tidak bergantung pada APBN/APBD, namun murni berasal dari swasta.

"Pemerintah diuntungkan proyek non-APBN/APBD yang di akhir konsesi jadi milik pemerintah. Tetapi yang kami butuhkan adalah kesinambungan. Kami swasta melihatnya enggak perlu panggung politik, tapi kepastian usaha dan kemaslahatan orang banyak," ungkap Widodo dalam keterangannya, Rabu (19/6).

Widodo menyatakan pertimbangan pertama investor swasta dalam menanamkan modal adalah kepastian hukum, sementara regulasi yang berubah-ubah bisa menjadi preseden buruk iklim investasi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini saham operator Pelabuhan Marunda sendiri dimiliki PT Karya Tekhnik Utama (KTU) dan BUMN pengembang kawasan PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) atau KBN.

KCN sendiri merupakan anak perusahaan antara KTU dan KBN yang berdiri tahun 2005 yang dibentuk untuk mengelola Pelabuhan Marunda.


KCN dibentuk setelah KTU memenangkan tender kerja sama pembangunan pelabuhan di bibir pantai dari Muara Cakung Drain sampai dengan Sungai Blencong, dengan pembagian saham 15% KBN berupa goodwill dan 85 persen dimiliki KTU.

KCN sendiri sejauh ini sudah menggelontorkan Rp3 triliun untuk menyelesaikan pier (dermaga) 1.

Widodo menjelaskan pelabuhan curah yang berada di Cilincing ini seharusnya bisa merampungkan tiga dermaga (pier) pada 2012. Namun, karena dua dermaga lainnya belum juga selesai, Pelabuhan KCN Marunda baru melayani bongkar muat kapal muatan curah di dermaga I, itu pun baru beroperasi sepanjang 800 meter dari total pier yang memiliki panjang 1.950 meter.

Widodo menyatakan keberadaan Pelabuhan Marunda selama ini dianggap cukup efektif mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok.

Aktivitas bongkar muat barang curah yang sebelumnya dilakukan di Tanjung Priok, kini bisa dilayani di Marunda, sehingga secara tidak langsung mengurangi waktu bongkar muat kapal hingga keluar pelabuhan, atau dwelling time.

Widodo juga mengklaim saat ini KCN telah mencatatkan kontribusi Rp28 Miliar pada 2018, meski baru beroperasi sepanjang 800 meter dari total 5.350 dari yang direncanakan akan dibangun.

Sementara jika Pelabuhan Marunda sudah rampung seluruhnya, Widodo menyatakan bisa memberi kontribusi sebesar Rp 200 miliar dari total luas 5.350 meter ditambah supporting area seluas 1.100 hektare.

"Kami juga ditanya oleh Pokja, andai kata pelabuhan ini selesai dari 5.350 meter, plus supporting area 1.100 hektare, berapa kontribusi per tahun ke negara? Di situ kita sampaikan sekitar Rp200 miliar per tahun. Tapi dengan catatan, itu bukan hanya ke Kemenhub, tapi dalam arti ke semua perpajakan, pemda, dan semuanya yang menjadi stakeholder di pelabuhan ini," tutup Widodo.

[Gambas:Video CNN]

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER