Darmin: 1 Juli, Harga Tiket Pesawat Turun

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jun 2019 09:25 WIB
Menko Darmin Nasution mengatakan tarif pesawat berbiaya murah sudah bisa turun paling lambat 1 Juli. Namun, ia mengingatkan tak berarti semua harga akan turun.
Ilustrasi penumpang pesawat. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tarif pesawat terbang berbiaya murah (Low Cost Carrier/LCC) seharusnya sudah bisa turun paling lambat 1 Juli 2019 mendatang. Namun, ia menaksir penurunan tarif yang dilakukan maskapai mungkin tak akan terlalu dalam.

Darmin mengatakan pemerintah masih memberikan waktu bagi maskapai untuk menghitung efisiensi yang bisa dilakukan. Ia meyakini penurunan tarif tiket pesawat bukan hanya disebabkan karena eflsiensi internal maskapai, namun juga faktor lain, seperti biaya jasa kebandarudaraan hingga bahan bakar.

"Paling lambat memang 1 Juli, tapi bukan berarti semuanya akan turun. Karena kesepakatan kami saat itu (rapat koordinasi tingkat Kemenko Perekonomian) sudah diturunkan tapi tak cukup tinggi," jelas Darmin, Selasa (25/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, maskapai juga dipersilakan untuk menentukan waktu penerbangan tertentu yang memiliki tarif lebih murah dibandingkan jam-jam penerbangan yang lain. Hal yang sama juga berlaku untuk rute penerbangannya. Maskapai bebas memilih rute penerbangan apa saja yang bisa diberlakukan tarif lebih murah.


"Penerbangan yang lainnya tetap harga normal seperti saat ini. Tapi kadang kan penerbangan yang laku keras ini pagi dan sore, jadi yang siang bisa saja dimurahkan oleh maskapai. Arahnya seperti itu," tutur Darmin.

Hanya saja, ia masih belum mau menyimpulkan, apakah kenaikan harga tiket pesawat yang terjadi belakangan merupakan bentuk persaingan usaha tidak sehat. Menurut Darmin, maskapai sibuk memperebutkan pangsa pasar dalam empat tahun terakhir, sehingga kini memang saat yang tepat bagi maskapai untuk menaikkan kembali tarif penerbangan mereka.

Apalagi, ia menilai maskapai masih berdarah-darah. Kemarin, AirAsia Indonesia mengumumkan rugi Rp93,79 miliar di kuartal I 2019. Tak lupa, Lion Air pun sempat meminta penundaan pembayaran jasa kebandarudaraan di beberapa bandara.
[Gambas:Video CNN]
"Jadi memang kalau dihitung secara keekonomian, mereka sebenarnya sudah kesulitan," jelas dia.

Pekan lalu, pemerintah menegaskan tengah mengupayakan agar tarif penerbangan berbiaya murah (Low Cost Carrier/LCC) bisa turun. Kebijakan tersebut terdiri dari efisiensi biaya penerbangan dan juga beban-beban usaha yang lain. (glh/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER