
PTPN X Rangkul Bank Kucurkan Kredit Bagi Petani Tebu
CNN Indonesia | Sabtu, 29/06/2019 19:19 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perkebunan Nusantara (Persero) X atau PTPN X mengaku akan menjajaki kerja sama dengan sejumlah bank umum untuk menyalurkan kredit dengan jangka waktu menengah kepada petani tebu yang melakukan kegiatan bongkar ratoon.
Bongkar ratoon adalah kegiatan pembongkaran tanaman tebu yang dianggap sudah tidak produktif lagi. Hal itu dilakukan agar tanaman tebu yang dihasilkan bisa lebih banyak dari sebelumnya.
Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Annugroho mengatakan nantinya perusahaan siap menjadi penjamin (avalis) untuk kredit yang dikucurkan oleh perbankan kepada petani tebu. Hal ini perlu dilakukan karena kegiatan bongkar ratoon membutuhkan dana yang tak sedikit.
"Ini masih menjadi alternatif, tapi belum kami lakukan. Petani itu kan mitra kami, mereka butuh untuk bisa meningkatkan produktivitas," ujarnya, Jumat (28//6).
Dwi tak menyebut pasti perbankan mana saja yang akan diajaknya bekerja sama. Hal yang pasti, ia terbuka dengan perusahaan pelat merah dan swasta.
Sebenarnya, saat ini PTPN X sudah menjadi penjamin untuk kredit yang diajukan oleh petani tebu yang menjadi mitra perusahaan. Namun, jangka waktu pengembaliannya masih jangka pendek hanya satu tahun.
"Jadi setelah panen mereka (petani) langsung dipotong untuk bayar utang, kredit mereka. Padahal, butuh waktu sampai paling tidak empat tahun agar tak terlalu membebani," terang Dwi.
Melalui bongkar ratoon, sambung dia, jumlah tebu atau bahan baku yang dibutuhkan PTPN X bisa terjamin. Namun, petani akan sulit melakukannya jika tak mampu untuk mengembalikan kredit dalam jangka waktu satu tahun.
"Jadi kami memiliki kepastian terkait bahan bakunya," imbuhnya.
Informasi saja, setiap tahunnya PTPN X memproduksi rata-rata 330 ribu-350 ribu ton gula. Tahun depan, perusahaan menargetkan dapat memproduksi sebanyak 360 ribu-370 ribu ton seiring dengan selesainya proses revitalisasi pabrik gula perusahaan.
(aud/bir)
Bongkar ratoon adalah kegiatan pembongkaran tanaman tebu yang dianggap sudah tidak produktif lagi. Hal itu dilakukan agar tanaman tebu yang dihasilkan bisa lebih banyak dari sebelumnya.
Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Annugroho mengatakan nantinya perusahaan siap menjadi penjamin (avalis) untuk kredit yang dikucurkan oleh perbankan kepada petani tebu. Hal ini perlu dilakukan karena kegiatan bongkar ratoon membutuhkan dana yang tak sedikit.
"Ini masih menjadi alternatif, tapi belum kami lakukan. Petani itu kan mitra kami, mereka butuh untuk bisa meningkatkan produktivitas," ujarnya, Jumat (28//6).
Dwi tak menyebut pasti perbankan mana saja yang akan diajaknya bekerja sama. Hal yang pasti, ia terbuka dengan perusahaan pelat merah dan swasta.
Sebenarnya, saat ini PTPN X sudah menjadi penjamin untuk kredit yang diajukan oleh petani tebu yang menjadi mitra perusahaan. Namun, jangka waktu pengembaliannya masih jangka pendek hanya satu tahun.
"Jadi setelah panen mereka (petani) langsung dipotong untuk bayar utang, kredit mereka. Padahal, butuh waktu sampai paling tidak empat tahun agar tak terlalu membebani," terang Dwi.
Melalui bongkar ratoon, sambung dia, jumlah tebu atau bahan baku yang dibutuhkan PTPN X bisa terjamin. Namun, petani akan sulit melakukannya jika tak mampu untuk mengembalikan kredit dalam jangka waktu satu tahun.
"Jadi kami memiliki kepastian terkait bahan bakunya," imbuhnya.
Informasi saja, setiap tahunnya PTPN X memproduksi rata-rata 330 ribu-350 ribu ton gula. Tahun depan, perusahaan menargetkan dapat memproduksi sebanyak 360 ribu-370 ribu ton seiring dengan selesainya proses revitalisasi pabrik gula perusahaan.
(aud/bir)
ARTIKEL TERKAIT

Revitalisasi Pabrik Gula, PTPN X Incar Laba Rp150 M
Ekonomi 5 bulan yang lalu
Selain Denda, Pemerintah Tak Beri Sanksi Garuda Indonesia
Ekonomi 5 bulan yang lalu
Kena Sanksi, Garuda Masih Pelajari Hasil Pemeriksaan Kemenkeu
Ekonomi 5 bulan yang lalu
BUMN Sebut Krakatau Steel Bakal Rampingkan Organisasi
Ekonomi 5 bulan yang lalu
BEI Tunggu OJK Sikapi Lapkeu Polesan Garuda Indonesia
Ekonomi 5 bulan yang lalu
Jokowi Putuskan Swasta Lokal dan Jepang Kelola Patimban
Ekonomi 5 bulan yang lalu
BACA JUGA

Erick Thohir Terima Data Pegawai BUMN Radikal dari Mahfud MD
Nasional • 05 December 2019 16:27
Ahok Jadi Komut Pertamina, Fadli Zon Sebut Orang Bermasalah
Nasional • 26 November 2019 23:08
Gerindra Sebut Ahok Tak Bakal Bawa Perubahan di Pertamina
Nasional • 25 November 2019 08:35
Mahfud MD Sebut Tak Ada Masalah Hukum Ahok di BUMN
Nasional • 24 November 2019 07:52
TERPOPULER

Tekan Defisit, Wakil Sri Mulyani Minta Semua Kementerian Irit
Ekonomi • 1 jam yang lalu
Pengusaha Nilai Konsolidasi Bisnis Hotel BUMN Berefek Positif
Ekonomi 1 jam yang lalu
Harga Emas Antam Naik Rp1.000 per Gram Hari Ini
Ekonomi 38 menit yang lalu