Jakarta, CNN Indonesia -- Calon deputi gubernur senior (DGS) Bank Indonesia (
BI) Destri Damayanti menyiapkan lima kebijakan yang akan menjadi fokusnya jika terpilih menggantikan Mirza Adityaswara di bank sentral untuk lima tahun ke depan.
Hal itu disampaikan selama uji kelayakan dan kepatutan
(fit and proper test) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (1/7).
Pertama, ia bakal mengoptimalkan bauran kebijakan yang bersifat akomodatif demi menjaga kestabilan sistem keuangan di dalam negeri. Ia mencontohkan, penentuan suku bunga acuan BI dalam merespons perubahan suku bunga global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam situasi mencegah tekanan inflasi yang tinggi atau untuk menyikapi kenaikan suku bunga global maka BI perlu meningkatkan suku bunga domestik," terang Destri.
Kedua, pendalaman sektor keuangan. Menurutnya, hal ini penting untuk mendukung pembiayaan pembangunan ekonomi Indonesia di tengah terbatasnya sumber dana yang bisa dikucurkan oleh pemerintah.
"Fakta yang ada menunjukkan bahwa sektor keuangan Indonesia relatif dangkal bila dibandingkan dengan negara lain," ujarnya.
Ketiga, fokus pada sistem pembayaran yang efisien dan inklusif. Ia mengaku menyadari perkembangan teknologi tak lagi bisa diredam.
Ia mencontohkan perusahaan berbasis teknologi finansial atau financial technology (fintech) yang kian menjamur menawarkan sumber pendanaan yang mudah ke masyarakat. Destri menganggap hal itu sebagai tantangan tersendiri karena terjadi perubahan pola transaksi dari tunai menjadi non tunai.
"Hal ini akan mendorong terjadinya sistem pembayaran di mana BI dituntut untuk bisa mengembangkan sistem pembayaran yang lancar, aman, efisien, dan inklusif," jelasnya.
Keempat, terkait dengan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. Ia berpendapat Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia belum berperan banyak dalam mengembangkan ekonomi syariah.
"Di sektor keuangan pangsa pasar industri syariah masih sangat rendah. Indonesia cenderung hanya dijadikan sebagai pasar untuk produk halal, tercermin Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai pengimpor untuk produk itu," paparnya.
Tak ayal, kegiatan impor produk halal itu turut memberikan tekanan pada neraca perdagangan. Oleh karena itu, BI sebelumnya sudah merumuskan beberapa strategi untuk mengembangkan ekonomi syariah.
"Pengembangan syariah bertumpu pada tiga pilar, membangun mata rantai, percepatan pengembangan sektor keuangan, dan edukasi serta komunikasi," ucapnya.
[Gambas:Video CNN]Kelima, ia berkomitmen untuk membuka komunikasi yang terbuka dengan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan, dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam hal ini, ia berniat untuk membuat sinergi lebih lanjut dengan berbagai lembaga tersebut.
"Sinergi sangat diperlukan karena permasalahan yang dihadapi semakin kompleks, misi BI sebelumnya juga menyatakan bahwa harus melakukan sinergi dengan pihak lain," pungkasnya.
Diketahui, Destri merupakan calon tunggal untuk posisi deputi gubernur senior BI. Mantan Kepala Ekonom Bank Mandiri ini masih menjabat sebagai anggota dewan komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
(aud/agi)